SPONSORED BY
Avokad, Baik untuk Hati
Peneliti di Jepang menemukan bahwa avokad mengandung zat yang dapat mengurangi kerusakan hati.
Penemuan dapat mengarah pada pengembangan obat baru untuk mengobati penyakit hati, kata peneliti.
Mereka mengkajikan temuan ini pada 2000 International Chemical Congress of Pacific Basin Societies.
Untuk menilai kemampuan makanan dalam melindungi hati dari kerusakan, peneliti memberikan 22 jenis
buah-buahan kepada sekelompok tikus yang mengalami kerusakan hati akibat galaktosamin, racun hati
yang kuat. Seperti yang terukur dari kadar enzim hati khusus, avokad terlihat paling baik di antara buahbuahan ini dalam memperlambat kerusakan hati. Ini menurut peneliti utama, Hirokazu Kawagishi, Ph.D.,
dan Kimio Sugiyama, Ph.D., profesor di Shizuoka University di Shizuoka, Jepang. “Selain bergizi dan
enak rasanya, avokad terlihat memperbaiki kesehatan hati,” kata Kawagishi. “Sebaiknya orang makan
avokad lebih banyak.”
Lima senyawa tampak aktif dalam mengurangi kerusakan hati. Masing-masing diuji pada tikus dengan
kerusakan hati yang dilakukan secara kimiawi. Kerusakan yang menyerupai dengan yang disebabkan oleh
virus ini, memperlihatkan bahwa sari avokad dapat sangat menjanjikan untuk mengobati hepatitis virus,
demikian menurut peneliti.
Peneliti tidak mengetahui apakah hasil dari penelitian terhadap tikus ini juga akan memberikan
perlindungan terhadap hati manusia, berapa banyak sari avokad yang diperlukan agar memberikan
dampak yang bermanfaat, atau bagaimana zat aktifnya bekerja. Penelitian lebih lanjut masih diperlukan,
katanya.
Penelitian tersebut memperkaya sekumpulan bukti yang semakin besar mendukung manfaat avokad bagi
kesehatan, sesuatu yang umum ditambahkan pada selada, roti lapis dan roti California. Di samping
bermanfaat untuk hati, buah yang berkulit hijau ini kaya akan vitamin E dan C, mengandung banyak serat
dan kalium, serta mengandung banyak folat, suatu vitamin yang membantu mengurangi kelainan
persalinan pada wanita hamil. Meskipun avokad berlemak tinggi, sebagian besar lemaknya adalah jenis
lemak monounsaturated, yang terbukti mengurangi kadar kolesterol.
Penelitian tersebut dibiayai oleh Monbu-syo (Departemen Pendidikan di Jepang) dan Kagome Co. Ltd.,
produsen makanan dan minuman besar di Jepang. Kagome berencana mematenkan sari avokad dan
mengujinya pada manusia dalam waktu dekat, kata peneliti.
Sumber: Hep C Connection, 18 Desember 2000
Diterjemahkan oleh WartaAIDS, diterbitkan oleh Yayasan Spiritia