website trackingwebsite tracking

PTC..PELUANG DAPAT UANG HANYA DENGAN MODAL KLIK

Cara Instan Untuk Verifikasi PayPal !

Jumat, 01 Juni 2012

Otak Wanita Mengecil Saat Hamil

Bukan hanya anggota tubuh seperti perut dan ukuran badan yang berubah saat kehamilan. Sebuah penelitian menyebutkan bahwa ukuran otak perempuan juga mengecil saat hamil. Benarkah ?


Penelitian menunjukan bahwa, otak perempuan menciut sebanyak empat persen selama masa kehamilan. tulah yang menjadi alasan mengapa ia mengatakan, tidak ada otak yang unisex.

Salah satu perbedaannya adalah otak perempuan menciut selama hamil. Akibat perubahan tersebut perempuan hamil cenderung menurun daya ingat dan daya pikirnya.

Tak hanya itu, perempuan juga tidur lebih banyak selama hamil. Ini terjadi karena hormon progesteron yang membuat kantuk, meningkat sampai 30 kali lipat selama delapan pekan pertama kehamilan.

Namun tak perlu khawatir karena semua perubahan kondisi itu hanya berlangsung sementara. "Kondisinya akan normal lagi enam bulan setelah kelahiran," kata Brizendine yang juga pakar psikiatri saraf dari Universitas California San Francisco Amerika Serikat.
[sumber: inilah.com]

Otak Manusia Berkembang Sampai Usia 40 Tahun

Menurut penelitian, otak manusia ternyata terus berkembang sampai orang memasuki usia paruh baya. Padahal, selama ini, perkembangan otak manusia diyakini berhenti hingga masa kanak-kanak saja.

Bagian otak yang diketahui masih terus berkembang adalah prefrontal cortex, yang terletak tepat di belakang kening. Hasil penelitian menunjukkan bahwa bagian ini terus berkembang sampai seseorang memasuki usia antara 30 tahun dan 40 tahun.

Menurut para peneliti, prefrontal cortex adalah bagian otak yang memengaruhi sifat sifat sosial seseorang. Bagian ini juga berfungsi saat mengambil keputusan dan berinteraksi. "Bagian ini yang membuat kita menjadi 'manusia'," demikian para peneliti seperti dilansir The Telegraph.

Sarah-Jayne Blakemore dari University College London mengungkapkan bahwa penemuan ini memberi pandangan baru. Sejak 10 tahun yang lalu, kita meyakini kalau otak berhenti berkembang pada awal masa kanak-kanak.

Sarah menambahkan bahwa kini anggapan itu berubah. "Otak terus berubah hingga beberapa dekade kemudian," katanya saat mengungkapkan penelitian ini di simposium British Neuroscience Christmas di London, Inggris. Prefrontal cortex mengalami perkembangan yang paling lama, dimulai dari masa kecil sampai antara umur 30 dan 40 tahun.

Tags: otak manusia, Otak Manusia Berkembang sampai 40 Tahun, Periode perkembangan otak, Perkembangan otak, Tumbuh kembang otak

Source: http://sains.kompas.com/read/2010/12/21/14360785/Otak.Manusia.Berkembang.sampai.40.Tahun

Otak Lebih Sulit Ingat Bacaan Buku Digital Daripada Buku Cetak


Jakarta, Buku digital atau e-book adalah alternatif buku teks yang lebih baik dan lebih canggih. E-book mudah diperbanyak dan tersedia dalam banyak format sehingga memungkinkan pembacanya berinteraksi dengan banyak materi, kuis, multimedia dan suplemen lain yang memperkuat pelajaran.
Sayangnya, beberapa penelitian menunjukkan bahwa membaca materi dari buku cetak lebih mudah diingat untuk jangka panjang dibanding membaca lewat layar. Kate Garland, dosen psikologi di University of Leicester di Inggris menemukan bahwa tidak ada perbedaan dalam prestasi siswa ketika materi yang sama disajikan dalam bentuk digital maupun cetak.
Namun, ia menemukan ada sedikit perbedaan jangka panjang yang penting. Dalam sebuah penelitian, ia meminta mahasiswa psikologi membaca materi ilmu ekonomi yang belum pernah dikuasai. Ia menemukan ada 2 perbedaan yang muncul. Pertama, diperlukan mahasiswa lebih banyak mengulang-ulang membaca lewat komputer untuk memahami informasi yang sama. Kedua, pembaca buku lebih mencerna materi secara lengkap.
Garland menjelaskan bahwa ketika mengingat sesuatu, ingatan muncul tanpa harus berusaha mengingat konteks di mana pernah mempelajari sesuatu atau mencari petunjuk untuk menemukan jawaban. Menjadi tahu saja sudah cukup karena dapat mengingat fakta-fakta penting lebih cepat dan mudah.
“Apa yang kami temukan adalah bahwa orang-orang yang membaca dari kertas lebih cepat merasa tahu atas informasi yang dibaca. Ketika membaca lewat komputer, dibutuhkan waktu yang lebih lama dan harus membaca berulang-ulang agar pembaca dapat menjadi tahu,” kata Garland seperti dilansir Time Healthland, Kamis (15/3/2012).
Konteks dan bentuk bacaan nampaknya juga berperan penting dalam proses mengingat. Semakin mudah konteks dan bentuk bacaannya, maka bahan bacaan makin mudah diingat. Faktor-faktor yang tampaknya tidak relevan juga dapat membantu memperkuat ingatan. Contohnya seperti materi bacaan di bagian atas atau kanan halaman, atau mungkin terletak di dekat gambar.
Penataan ruang dalam buku nampaknya sangat penting karena proses evolusi telah membentuk pikiran manusia agar mudah mengingat isyarat lokasi sehingga orang dapat menemukan jalan. Sejak zaman dulu, orang menggunakan trik yang disebut ‘metode lokus’ untuk mengingat hal-hal yang berhubungan dengan tempat-tempat yang diketahui, seperti bagaimana keadaan kamar di rumah semasa kecil.
E-book kurang memiliki penanda tempat dibandingkan buku cetak, terutama halaman yang berurutan ke bawah tanpa ada nomor halaman. Artinya, halaman e-book bisa dibilang tak terbatas dan dapat memusingkan. Buku cetak memberikan pembacanya titik referensi yang nyata dan membuat otak mudah mengingat sampai sejauh mana materi yang telah dibaca.
“Saya juga berpikir bahwa orang lebih sedikit mengingat materi-materi dari e-book. Ini bukan sesuatu yang secara resmi terukur, tetapi hanya didasarkan pada penelitian yang kami lakukan dengan cara melihat perilaku membaca lewat tablet, buku dan komputer,” kata Jakob Nielsen, pakar web ternama dan kepala Nielsen Norman Group.
Nielsen juga menjelaskan bahwa penelitian menunjukkan makin kecil layar yang digunakan untuk membaca, maka bahan bacaan yang dibaca terasa kurang berkesan. Semakin besar layar yang digunakan, makin banyak hal yang dapat diingat. Contoh paling nyata adalah membaca buku lewat ponsel.
“Ingatan jangka pendek manusia sangat lemah dan mudah berubah. Itu sebabnya melirik satu atau dua halaman dan melihat semua halaman secara bersamaan memiliki manfaat besar. Meskipun mata hanya dapat melihat satu hal pada suatu waktu, menggerakkan mata dengan cepat jauh lebih praktis. Melihat halaman dan menghubungkan berbagai materi membuat orang lebih mudah memahami,” kata Nielsen.

Sumber: detik.com

Penelitian Otak Tengah




Penelitian yang dilakukan oleh para ahli tentang otak manusia telah menemukan fungsi dan kerja dari masing-masing otak yang terdapat pada manusia :

1. Otak kiri seringkali di hubungkan dengan IQ (Intelligence Quotient). IQ ini meliputi kemampuan untuk perhitungan, memformulasikan pembicaraan, membaca, menulis, logika dan analisa. Pendidikan tinggi di dunia sekarang ini banyak berkonsentrasi pada bagian otak kiri ini.

2. Otak kanan biasanya berasosiasi dengan kecerdasan emosional (EQ, Emotion Quotient). Otak kanan ini mengembangkan sisi personalitas, kreatifitas, intuisi, kemampuan penerapan, kemampuan panggung, dan seni.

Otak kanan dan otak kiri ini ibaratnya 2 orang pilot yang mengatur bagian yang berbeda pada mental kita. , seperti namanya, terletak ditengah-tengah dari kedua otak tersebut. Otak ini seringkali dihubungkan dengan kejeniusan seseorang. Sayangnya otak tengah dari sebagian besar manusia dalam keadaan tidak aktif

Jika saja kita dapat mengaktifkan otak tengah, maka kita akan mempunyai super pilot yang mengatur cara kerja dari kedua pilot yang sudah ada. Otak tengah ini dapat menyeimbangkan kerja dari otak kanan dan otak kiri. Otak yang bekerja secara sinergis akan mempunyai kapasitas jauh lebih besar dari otak yang hanya berkembang sebelah.

Bayangkan saja kemampuan seseorang jika dia mempunyai daya analisa dan logika yang tinggi (otak kiri) dan digabung dengan kemampuan penerapan dan kreatifitas yang tinggi. Orang-orang ini biasanya dianggap sebagai orang yang jenius. Para ahli mengatakan bahwa kejeniusan seseorang adalah kemampuan untuk menggabungkan kemampuan otak kiri dan otak kanan. Jadi otak tengah ini dipercaya sebagai bagian otak yang mengembangkan sisi jenius dari seseorang.

Otak tengah adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan otak kanan. Mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun kan berfungsi secara optimal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan asalnya.

Ketika otak tengah diaktifkan, kita akan memiliki akses yang mudah baik ke otak kiri maupun kanan. Dengan akses mudah ini, mereka akan belajar, membaca dan menghafal benda-benda dalam kecepatan yang lebih cepat dan dengan demikian meningkatkan keyakinan, minat dan konsentrasi mereka dalam belajar.

Pengaktifan otak tengah

Otak tengah adalah jembatan yang menghubungkan dan menyeimbangkan fungsi otak kiri dan kanan. Dengan mengaktifkannya akan memungkinkan baik otak kiri maupun otak kanan berfungsi dengan optimal. Pengaktifan otak tengah mengembalikan kekuatan otak pada keadaan semula.

latihan telah mulai dilakukan di Indonesia. Saat ini belum banyak orang yang mengetahui keberadaan dari training  ini. Training biasanya dilakukan selama 2 hari. Pada saat itu juga biasanya dilakukan training untuk para orang tua. Seperti juga bidang keahlian lainnya, orang tua berperan besar untuk dapat membantu anak mengembangkan potensi otak tengah mereka. Seorang anak dengan otak tengah yang kuat, diharapkan dapat mengembangkan otak kanan dan otak kiri secara lebih maksimal sehingga mereka dapat masuk kategori jenius. Bukan hanya dalam otak kiri (IQ, intelektual) , atau otak kanan (emosional, EQ) tetapi juga dalam ‘Loving Inteligence’. Mereka adalah individu yang seimbang dan mengasihi orang lain seperti sang pencipta mengasihi dia. Sayangnya training aktivasi otak tengah ini hanya dapat dilakukan untuk anak umur 5 – 15 tahun saja.

Bayangkan saja negara kita apabila 25 tahun mendatang banyak anak bangsa yang dilatih otak tengahnya yang dapat membuat anak memiliki tingkat itelejensi yang tinggi maka ketertinggalan negara kita dari negara-negara maju dapat dikejar dan disejajarkan dengan mudah!

sumber :http://otaktengahindonesia.com/

benarkah lemak dapat meningkatkan kekuatan otak?


Mengutip laporan Dailymail, para peneliti dari Harvard Medical School di Boston dalam wawancara dengan Science Now menyatakan makanan berlemak tidak hanya dapat menumpuk lemak di dalam tubuh, tetapi juga meningkatkan pertumbuhan sel otak.

Mereka telah membuktikannya dengan cara melakukan uji coba melalui seekor tikus. Binatang itu diberi makan burger keju, potongan kue tart, sampai krimer.

Hasilnya, bobot tubuh tikus itu perlahan bertambah seiring dengan pertumbuhan sel-sel di dalam otaknya. Sel-sel inilah yang mendorong tikus untuk terus makan, kendati baru saja diberi makanan atau dalam kondisi belum lapar.

Endokrinologi Jeffrey Flier mengatakan pertumbuhan sel otak ini tidak serta-merta membuat tikus itu menjadi "cerdas". Mereka justru cenderung malas.

"Ini bisa menjadi petunjuk untuk mengetahui faktor apa saja yang berhubungan dengan obesitas atau kelebihan berat badan," kata Flier.

Dia menjelaskan, makanan berlemak tadi memicu sel saraf untuk tumbuh dalam bagian yang kecil di dalam otak atau disebut media eminence.

Otak pada tikus yang memakan makanan tinggi lemak tadi juga memproduksi banyak sel di median eminence.

Selain soal berat tubuh tikus yang bertambah besar, ada benang merah yang ditemui peneliti dari sel otak tikus dan manusia.

Flier mengatakan ada tipe sel otak bernama tancyte yang ada di dalam otak tikus dan manusia. Namun, dia mengaku belum mengetahui secara pasti apa kaitan sel misterius ini dengan obesitas.

Sumber :
tempo.co

GRATIS PLUS HADIAH

Hosting Gratis