website trackingwebsite tracking

PTC..PELUANG DAPAT UANG HANYA DENGAN MODAL KLIK

Cara Instan Untuk Verifikasi PayPal !

Rabu, 06 Juni 2012

Pria yang Disunat Punya Lebih Banyak Bakteri Baik di Kemaluannya


SPONSORED BY
Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
KLIK GAMBAR ATAU DI SINI UNTUK BERGABUNG

Bakteri baik yang ada dalam tubuh bagus untuk kesehatan manusia. Bakteri baik tak cuma ada di usus, di kemaluan pria juga ada bakteri baik terutama pria yang disunat.

Ilmuwan menemukan bagian di penis pria yang banyak bakteri baiknya adalah daerah penis yang disebut sulkus koronal, yaitu area di bawah kulup penis.

Untuk menganalisis jenis mikroba, tim peneliti yang dipimpin oleh dr David E. Nelson dan J. Dennis Fortenberry dari Indiana University mengurutkan dan membandingkan sampel RNA ribosom (rRNA), yakni komponen utama pembuatan protein dari sel hidup dan sering digunakan untuk menganalisis bakteri.

Dalam artikel yang dimuat jurnal PLoS One, para ilmuwan menemukan bahwa saluran kemih dan sulkus koronal memiliki jenis bakteri yang berbeda. Para peneliti sebelumnya tidak mengetahui bahwa pria yang menjelang aktif secara seksual memiliki bakteri dalam saluran kencingnya.

"Pria muda memiliki bakteri yang mirip pada wanita muda yang sehat. Kami menduga bahwa bakteri ini dapat meningkatkan kesehatan kelamin pada pria seperti halnya yang terjadi pada wanita. Temuan ini bertentangan dengan anggapan sebelumnya bahwa hanya bakteri jahat saja yang menyerang saluran kelamin pria," kata peneliti, David E. Nelson dari Indiana University seperti dilansir AltPenis.com, Rabu (6/6/2012).

Urine mengandung bakteri yang berbeda dengan bakteri yang berada pada sulkus koronal. Bakteri yang paling banyak ditemui di dalam urine adalah Streptococcus, Lactobacillus, dan Gardnerella Veillonella. Jumlah mikroba dalam urine lebih bervariasi dari waktu ke waktu daripada bakteri yang berada di sulkus koronal.

Populasi bakteri pada sulkus koronal secara signifikan dipengaruhi oleh sunat, tetapi di dalam urine tidak. Bakteri aureus lebih banyak pada sulkus koronal pada peserta yang disunat, sedangkan bakteri Porphyrmonas lebih banyak pada peserta yang tidak disunat. Bakteri Prevotella hanya ditemukan pada peserta yang tidak disunat.

"Sunat pria diketahui dapat mengurangi risiko tertular HIV dan penyakit menular seksual lainnya. Temuan ini menunjukkan bahwa mikroba di dalam saluran kencing ini dapat berperan sebagai pelindung," kata Nelson.

sumber : http://health.detik.com


Kumpulan artikel penelitian ilmiah terbaru dan akurat:
"sains, kesehatan, kualitatif, kuantitatif plus penelitian tindakan kelas (ktk)"
Key word : 2012, penelitian, penelitian terbaru, penelitian terbaru 2012, penelitian 2012, abstrak, abstrak penelitian, alamiah, sains, kesehatan, sehat, penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian sains, sains, penelitian tindakan kelas, ktk, kualitatif, kuantitatif, khasiat, manfaat, kandungan, khasiat avokad, buah avokad, avokad, buah, antioksidan, menemukan, meningkatkan, buahan, merusak, peneliti, ahli, kumpulan, artikel, contoh, bahaya

KLIK LINK UNTUK MEMBUKA

Penelitian Dasar di Indonesia Kurang Perhatian


SEMARANG, KOMPAS.com -- Penelitian dasar di Indonesia sangat kurang mendapat perhatian, karena terkait dengan ketersediaan dana dan payung hukum bagi keterlibatan swasta dalam kegiatan penelitian di perguruan tinggi. Oleh karena itu, harus ada perubahan cara pandang agar penelitian tidak semata-mata menjadi proyek kegiatan rutin untuk meningkatkan pendapatan peneliti.
"Memang kesalahan tidak hanya terletak pada peneliti, tapi pemerintah terlalu kaku dengan mekanisme pengelolaan dana yang tidak jarang berakibat penelitian hanya sebagai proyek rutin," kata Menteri Koordinator Bidang Kesejahteraan Rakyat Agung Laksono dalam orasi ilmiah berjudul Peran Sumber Daya Manusia Berkualitas dalam Peningkatan Kesejahteraan Rakyat, ketika menerima anugerah gelar doktor kehormatan (honoris causa) dari Universitas Negeri Semarang (Unnes), Jawa Tengah, Selasa (5/6/2012).
Selain harus dibuka peluang untuk riset dasar dan berkelanjutan selama beberapa tahun, menurut Agung, ke depan, pemberian insentif diharapkan tidak lagi berbenturan dengan aturan keuangan yang kaku.
Melalui perencanaan yang matang, dalam waktu lima hingga sepuluh tahun mendatang, Agung yakin Indonesia dapat memperpendek ketertinggalan di bidang inovasi, kesiapan teknologi, dan pendidikan. Maka dia menilai sudah saatnya dipertimbangkan gagasan penyatuan kementerian riset, teknologi, dan pendidikan tinggi. Dengan penyatuan ketiga kementerian tersebut diharapkan terjadi sinergitas antara penelitian, inovasi, dan pendidikan tinggi.
Fakta menunjukkan sangat banyak periset-periset unggul Indonesia yang saat ini tersebar di berbagai negara. Sudah saatnya mereka diminta ikut membangun budaya riset dan memberi kontribusi pemikiran bagi masalah bangsa . "Memanfaatkan jejaring dan sarana yang ada, tidaklah terlalu sulit mengoptimalkan potensi mereka," ujar Agung.
Oleh karena itu, dia berharap perguruan tinggi selain berorientasi pada riset, para dosen juga diharapkan meningkatkan kualitas risetnya. Perhatian dan penghargaan yang memadai kepada periset haruslah diberikan. Pemerintah juga perlu memberi bantuan terkait dengan perlindungan hak atas kekayaan intelektual, sehingga berbagai jenis temuan terlindungi sehingga mendorong penemu untuk terus berkarya.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhammad Nuh menegaskan, sebelum Agung menerima anugerah doktor kehormatan, sudah ada tim independen yang melakukan penilaian apakah Agung layak diberi anugerah tersebut. "Kami sangat yakin dengan kajian yang dilakukan kelompok promotor," kata Nuh.
Hal yang sama diungkapkan Rektor Unnes Sudijono Sastroatmodjo. Agung mendapat gelar doktor kehormatan terhadap Agung, karena perannya dalam pembangunan sumber daya manusia. "Beliau seorang yang berlatar belakang pendidikan dokter, tapi kegiatan dan sumbangan beliau bagi pembangunan bangsa ini menembus batas-batas formal bidang kedokteran. Beliau adalah aktivis sosial, pengusaha, dan aktivis politik," tutur Sudijono.



Kumpulan artikel penelitian ilmiah terbaru dan akurat: 
"sains, kesehatan, kualitatif, kuantitatif plus penelitian tindakan kelas(ktk)," 
Key word : 2012, penelitian, penelitian terbaru, penelitian terbaru 2012, penelitian 2012, abstrak, abstrak penelitian, alamiah, sains, kesehatan, sehat, penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian sains, sains, penelitian tindakan kelas, ktk, kualitatif, kuantitatif, khasiat, manfaat, kandungan, khasiat avokad, buah avokad, avokad, buah, antioksidan, menemukan, meningkatkan, buahan, merusak, peneliti, ahli, kumpulan, artikel, contoh, bahaya

KLIK LINK UNTUK MEMBUKA

Berbagi Ranjang Lebih Menyehatkan Dibanding Tidur Sendirian

Jakarta, Kebiasaan pasangan suami istri yang tidur seranjang jangan diangap sepele. Penelitian menemukan bahwa tidur di ranjang yang sama bermanfaat bagi kesehatan.

Bahkan, beberapa ilmuwan percaya bahwa tidur dengan pasangan mungkin menjadi penyebab utama kenapa pasangan menikah cenderung lebih baik kondisi kesehatannya dan berumur panjang.

Penelitian baru ini bertentangan dengan penelitian sebelumnya yang menegaskan bahwa wanita tidak dapat tidur nyenyak jika seranjang dengan pasangan dan pasangan lebih banyak bergerak ketika tidur bersama. Hal-hal yang mengganggu pasangan untuk dapat tidur nyenyak adalah berebut bantal serta perbedaan waktu dan suhu ruangan yang tepat untuk tidur.

"Tidur seranjang penting bagi kesehatan dan bisa menurunkan risiko penyakit jantung serta meningkatkan kesejahteraan mental. Itu terjadi karena perilaku sehat yang dilakukan bersama pasangan," kata Wendy M. Troxel, asisten profesor psikiatri dan psikologi diUniversity of Pittsburgh seperti dilansir Wall Street Journal, Rabu (6/6/2012).

Dalam salah satu penelitian yang dilakukan dr Troxel pada tahun 2009, perempuan yang terlibat dalam hubungan jangka panjang yang stabil jatuh tertidur lebih cepat dan lebih jarang terbangun pada malam hari daripada wanita lajang atau yang sedang berupaya mencari pasangan selama masa penelitian 6 - 8 tahun.

Dr Troxel berhipotesis bahwa karena memicu rasa aman, tidur seranjang dalam sebuah hubungan yang sehat dapat menurunkan kadar hormon stres kortisol.

Berbagi tempat tidur juga dapat mengurangi sitokin, hormon yang terlibat dalam peradangan serta meningkatkan oksitosin, hormon cinta yang dapat meringankan kecemasan dan diproduksi di bagian otak yang bertanggung jawab mengatur siklus tidur-bangun.

"Jadi meskipun berbagi tempat tidur dapat membuat orang lebih banyak bergerak, manfaat psikologis yang diakibatkan dari kedekatan dengan pasangan jauh lebih besar," kata Dr Troxel.

Sebuah penelitian yang dimuat jurnal Sleep and Biological Rhythms pada tahun 2007 menemukan bahwa wanita lebih banyak terbangun pada malam hari ketika berbagi tempat tidur dibandingkan dengan ketika tidur sendirian. Sedangkan pria tertidur sama nyenyaknya baik saat sendirian maupun bersama pasangan.

Ketika peneliti menanyai peserta tentang kualitas tidur peserta pada malam sebelumnya, pria mengaku tidur lebih nyenyak jika bersama pasangan. Wanita mengaku tidur lebih nyenyak hanya pada malam-malam setelah berhubungan seks. Tapi pantauan perangkat yang dipasang untuk mengukur gerakan wanita menunjukkan bahwa tidur wanita ini lebih terpotong-potong pada malam hari setelah berhubungan seks.

"Perempuan menikmati kehadiran laki-laki secara psikologis meskipun mengganggu waktu tidurnya beberapa menit atau jam. Masalahnya adalah wanita lebih sensitif terhadap lingkungannya," kata John Dittami, ahli endokrinologi perilaku dan spesialis irama biologis di Universitas Wina.

Dr Dittami dan Gerhard Klosch, peneliti tidur dari Universitas Wina merekomendasikan kepada pasangan untuk tidur dengan selimut terpisah, terutama jika salah satu pasangan sering bergerak saat tidur.

Sebuah penelitian yang dilakukan pada tahun 2010 terhadap 29 pasangan menemukan bahwa wanita yang lebih jarang mengalami interaksi negatif dengan pasangan di siang hari tidur lebih nyenyak pada malam hari. Untuk pria justru kebalikannya, tidur yang nyenyak menyebabkan berkurangnya interaksi negatif dengan pasangan keesokan harinya.


sumber  http://health.detik.com


Kumpulan penelitian ilmiah terbaru dan akurat: "sains, kesehatan, kualitatif, kuantitatif plus penelitian tindakan kelas(ktk)," Key word : 2012, penelitian, penelitian terbaru, penelitian terbaru 2012, penelitian 2012, abstrak, abstrak penelitian, alamiah, sains, kesehatan, sehat, penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian sains, sains, penelitian tindakan kelas, ktk, kualitatif, kuantitatif, khasiat, manfaat, kandungan, khasiat avokad, buah avokad, avokad, buah, antioksidan, menemukan, meningkatkan, buahan, merusak, peneliti, ahli, kumpulan, artikel, contoh, bahaya

KLIK LINK UNTUK MEMBUKA

Seni baik untuk penyakit stroke



Menyukai seni ternyata memang baik bagi kesehatan mental seseorang. Penelitian di tahun 2011 telah menunjukkan bahwa orang yang menyukai seni, lebih menikmati hidup. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa orang yang menyukai seni bisa memiliki keuntungan untuk kesehatan fisiknya.

Hasil penelitian yang dipresentasikan dalam pertemuan 12 tahunan Cardiovascular Nursing memaparkan bahwa penderita stroke yang menyukai seni, seperti musik, melukis dan teater, memiliki kemungkinan untuk sembuh lebih cepat dibandingkan penderita yang tak menyukai seni. Para peneliti dari University Tor Vergata School di Roma melakukan penelitian dengan memberikan pertanyaan terhadap 192 pasien stroke. Para peneliti menanyakan apakah mereka mencintai seni atau tidak. Kemudian, peneliti membandingkan kualitas hidup antara mereka yang menyukai seni (105 pasien) dengan mereka yang mengatakan tidak menyukai seni (87 pasien).

Peneliti menemukan bahwa pasien stroke yang menyukai seni cenderung memiliki kesehatan yang lebih baik, daripada mereka yang tidak menyukai seni. Bahkan mereka lebih mudah berjalan, lebih berenergi, merasa lebih bahagia dan lebih tenang. Pasien penyuka seni juga memiliki daya ingatan yang lebih tajam dan mudah mengerti apa yang diucapkan orang lain. "Hasil penelitian ini menjelaskan pentingnya paparan seni untuk meningkatkan proses pemulihan setelah stroke. Orang yang sembuh dari stroke menganggap seni sebagai bagian tak terpisahkan dari hidupnya. Mereka ini memperlihatkan pemulihan yang lebih baik daripada orang yang tidak tertarik dengan seni," ungkap peneliti Dr. Ercole Vellone, dilansir melalui Time Healthland, Senin (19/3).(source : id.she.yahoo.com).  


Kumpulan artikel penelitian ilmiah terbaru dan akurat:
"sains, kesehatan, kualitatif, kuantitatif plus penelitian tindakan kelas(ktk),"
Key word : 2012, penelitian, penelitian terbaru, penelitian terbaru 2012, penelitian 2012, abstrak, abstrak penelitian, alamiah, sains, kesehatan, sehat, penelitian kuantitatif, penelitian kualitatif, penelitian sains, sains, penelitian tindakan kelas, ktk, kualitatif, kuantitatif, khasiat, manfaat, kandungan, khasiat avokad, buah avokad, avokad, buah, antioksidan, menemukan, meningkatkan, buahan, merusak, peneliti, ahli, kumpulan, artikel, contoh, bahaya

KLIK LINK UNTUK MEMBUKA

Penelitian Terbaru, Handphone Bukanlah Pemicu Kanker Otak


Penelitian Terbaru, Handphone Bukanlah Pemicu Kanker OtakTRIBUNNEWS.COM, KOPENHAGEN – Penelitian terakhir tentang penggunaan telepon genggam menunjukkan tidak ada kaitan dengan peningkatan risiko kanker otak. Risiko penggunaan telepon genggam itu merupakan debat dalam 20 tahun terakhir.
Penelitian terakhir yang dipimpin of Institut Epidemiologi Kanker di Denmark mendata 350.000 orang yang menggunakan telepon seluler dalam 18 tahun terakhir. Para peneliti menyimpulkan risiko para pengguna sama saja dengan orang lain yang tinggak memakan telepon genggam untuk kemungkinan terkena kanker otak.
Temuan yang diterbitkan di jurnal medis Inggris itu muncul setelah serangkaian penelitian yang sama dengan kesimpulan serupa. Reaksi atas temuan ini beragam.
Sejumlah pakar mengatakan hasil penelitian ini meyakinkan kembali orang, namun pihak lain mempertanyakan cara penelitian dilakukan. Mereka tidak melibatkan pengguna telepon untuk bisnis, yang sangat bergantung pada telepon genggam.
Hazel Nunn, kepala informasi kesehatan di Cancer Research, Inggris, mengatakan, "Hasil ini adalah bukti terkuat selama ini bahwa menggunakan telepon genggam tidak meningkatkan risiko kanker otak atau mengganggu sistem syaraf orang dewasa."
Profesor Anders Ahlbom, dari Insitut Karolinska Swedia, memuji penelitian ini dan menyatakan temuan para ilmuwan itu meyakinkan. Sementara Profesor David Spiegelhalter, pakar risiko kesehatan dari Universitas Cambridge, Inggris mengatakan, "Penggunaan telepon genggam mulai meningkat tahun 1995 dan perbandingan ini mulai dari masa awal."
"Namun tidak adanya bukti risiko tumor otak tetap merupakan bukti yang sangat penting," tambah Spiegelhalter, seperti dikutip dari BBC.

GRATIS PLUS HADIAH

Hosting Gratis