Oleh: Bambang Riyanto. Kerja keras, doa dan keyakinan selalu dipercaya berbanding lurus dengan pencapaian maksimal. Kegagalan dan anggapan orang lain akan selalu diabaikan bila suatu pekerjaan diyakini membuahkan keberhasilan.
Begitulah yang dilakukan oleh Tulus Ikhsan Nasution penemu alat sistem penghasil hidrogen elektronik yang diberikannya nama SiPede. Berkat alat tersebut sebuah sepeda motor dapat melaju hanya dengan menggunakan campuran air dan biotenol. Tanpa bensin, hemat dan ramah lingkungan.
"Penelitian ini saya mulai di tahun 2007 sewaktu masih mengajar di Malaysia untuk Universiti Malaysia Perlis. Sesudah mengajar, saya banyak menghabiskan waktu di dalam lab tempat saya meneliti SiPede. Hampir setiap hari, karenanya banyak yang bilang saya ini gila. Gila penelitian," ujar Tulus sembari meluncurkan senyum kebanggaan. Wajar bila saat ini ia merasa bangga atas pencapaiannya. Buah kerja kerasnya kini mulai dilirik masyarakat dan berpeluang menggantikan bensin sebagai bahan bakar utama kendaraan yang banyak digunakan, di tengah kelangkaan dan potensi melambungnya harga bensin. Tulus yang dianggap ‘gila’ membawa harapan baru. Harapan untuk beralih ke bahan bakar air dan campuran bioetanol. "Awal mula penelitian ini dimulai adalah ketika saya sebagai seorang yang berpengetahuan dan berpendidikan tinggi merasa memiliki tanggung jawab untuk memecahkan krisis pemanasan global dan krisis hemat energi yang sedang melanda dunia. Saya merasa tertantang untuk mengatasai persoalan tersebut," ujar bapak tiga anak ini. Produksi Massal Suami dari Dr Irwana Nainggolan itu pun sedang mempersiapkan produksi massal agar masyarakat juga turut menikmati hasil ciptaannya itu. Ia pun berharap pemerintah mau ikut campur tangan dalam proses produksi dan pemasaran. "Saat ini sedang proses pengurusan hak kekayaan intelektual agar alat tersebut dapat dipatenkan. Dalam proses pengembangannya saya dibantu dengan tujuh orang mahasiswa, selain itu peran Dekan FMIPA Dr Sutarman MSc Phd pun juga turut berjasa dalam mendukung pengembangan yang kami lakukan di FMIPA USU ini," kata pria kelahiran P. Brandan 38 tahun silam. Atas pencapaiannya yang luar biasa itu, Tulus ternyata belum puas, kini ia sedang mempersiapkan dua penelitian lainnya yang hampir rampung. Sistem elektronik pengelola air satu langkah yang dilengkapi dengan bio sensor dan pembuatan alat sensor diabetes melalui pernafasan. "Ketika saya memutuskan untuk memilih mengabdi dan berkarir di USU pada tahun 2008, beberapa rekan juga menganggap saya sudah gila, karena gaji saya di Malaysia jauh lebih tinggi dari di sini. Ditambah lagi dengan semakin pesimisnya orang atas keberhasilan penetian saya bila dibawa ke Indonesia," ujar Dosen Fisika FMIPA USU itu. Semua orang tahu, bahwa dukungan Indonesia terhadap peneliti sangat minim, itu mengapa orang-orang ‘gila’ seperti Tulus memilih untuk berkarir di negeri orang. Tapi Tulus punya kepercayaan dan keyakinan lain, ia merasa bahwa keterbatasan tidak pernah jadi penghalang untuk meraih kesuksesan, karenanya ia berharap peneliti lainnya mau mengikuti jejaknya dengan terus berkarya dan meneliti untuk menciptakan sesuatu yang bermanfaat bagi orang banyak. "Saya mulai penelitian ini dengan biaya sendiri, menghasilkan ratusan juta, tenaga dan pikiran. Bukan hanya orang yang menganggap saya gila, istri saya pun anggap saya gila. Tapi anggapan orang atas diri saya, tak pernah saya hiraukan. Saya buktikan dengan pencapaian," ujarnya mantap. Mereka, yang menganggap orang-orang seperti Tulus Ikhsan Nasution adalah orang ‘gila’ harus mengingat bahwa dunia ini pernah diubah oleh ilmuwan ‘gila’ pantang menyerah yang mampu menghasilkan lampu, telepon, listrik sampai bom atom. Orang-orang ‘gila’ itu, yang mau mendedikasikannya secara totalitas di dunia penelitian pernah dimiki oleh negara-negara Eropa, misalnya seperti Alexander Graham Bell, James Watt, Thomas Alfa Edison dan Albert Einstein. Kini, rasanya cukup pantas bila Tulus Ikhsan yang berasal dari Indonesia disejajarkan dengan orang-orang ‘gila’ seperti mereka itu. Dan tibalah saatnya kita mengucapkan terimakasih atas kegilaannya. http://www.analisadaily.com |
------###################$$$$ Kumpulan Artikel Penelitian Sains, Kesehatan, Kualitatif dan Kuantitatif Terbaru dan Akurat $$$$###################------ by alumni (SDN 24 KAMP. TANGNGA BELOPA LUWU - SMPN 1 BELOPA, LUWU - SMAN 1 BELOPA, LUWU - POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG - UNIV NEG MAKASSAR) SULAWESI SELATAN
Jumat, 22 Juni 2012
Sepeda Motor Berbahan Bakar Air ‘SiPede’
Gila Kerja, Antara Stres dan Gangguan Lambung
Memiliki sifat pekerja keras atau yang dikenal denganWorkhaholic memang baik untuk mengukur produkstivitas kerja, namun tidak untuk kesehatan.
Pasalnya workhaholic selain dapat menimbulkan stres karena berpacu dengan deadline juga dapat menimbulkan penyakit kronik mulai dari gangguan pencernaan hingga jantung.
Berdasarkan riset, gangguan pencernaan yang dialami workaholic biasanya disebabkan karena tidak teraturnya pola makan. Tak hanya itu, rasa cemas yang berlebihan juga merupakan sumber utama penyebab sakit maag.
Pasalnya workhaholic selain dapat menimbulkan stres karena berpacu dengan deadline juga dapat menimbulkan penyakit kronik mulai dari gangguan pencernaan hingga jantung.
Berdasarkan riset, gangguan pencernaan yang dialami workaholic biasanya disebabkan karena tidak teraturnya pola makan. Tak hanya itu, rasa cemas yang berlebihan juga merupakan sumber utama penyebab sakit maag.
Rasa cemas yang diikuti stres dapat mempengaruhi sistem saraf pusat sehingga mengakibatkan gangguan motilitas (gerakan) lambung.
"Beban pekerjaan yang berlebih membuat pola hidup dan pola makan berubah. Dari sini muncullah rasa khawatir yang berlebihan sehingga bisa menyebabkan keluhan fisik,' kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Dr Ari Fahrial Syam, saat dihubungi INILAH.COM,Jumat (25/5).
Fahrial menjelaskan terjadi hubungan yang kuat antara otak manusia dengan lambung (Brain Gut Axix). Dimana, ketika otak bekerja dengan keras dan kurang tidur akan mengakibatkan beberapa gangguan pencernaan diantaranya diare, asam lambung meningkat hingga depresi.
"Tergantung daerah mana yang saat terjadinya stres rentan terkena penyakit," jelas Fahrial.
Namun, dari beberapa penelitian, sambung Fahrial akan terlihat dampak negatif dari orang yang workaholic dengan ganggunan lambung. Manurut praktisi kesehatan dari Universitas Indonesia itu, penyebab utama dari gangguan lambung adalah pola makan yang tidak teratur, penggunaan obat-obatan seperti obat pengurang rasa sakit, infeksi, cemas atau depresi hingga komplikasi dengan penyakit lain.
Stres yang kerap muncul akibat pekerjaan bisa memicu gangguan lambung, tepatnya pada usus dua belas jari. Gangguan lainnya bisa menyerang bagian usus besar yang apabila dibiarkan akan muncul peradangan atau infeksi.
Fahrial menambahkan, secara teknis rasa cemas akibat pekerjaan menyebabkan saraf simpatis bekerja lebih aktif menstimuli hormon cathecholamin. Alhasil hormon tersebut akan meningkat dan menyebabkan sekresi asam lambung melonjak pula.
"Rasa cemas mempengaruhi sistem saraf pusat melalui saraf vagus, mengakibatkan gangguan motilitas lambung,” ungkap Fahrial.
Cara pencegahaan
Jika stres sebagai penyebab gangguan lambung biasanya akan dilakukan beberapa prosedur diagnosis. Para dokter terlebih dahulu akan mencari tahu riwayat timbulnya penyakit pada si penderita. Tahap selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan gastroduodenoskopi dan biopsi yang kemudian dilanjutkan dengan diagnosis banding dengan kasus gangguan lambung akibat sebab lainnya.
Cara pencegahaan
Jika stres sebagai penyebab gangguan lambung biasanya akan dilakukan beberapa prosedur diagnosis. Para dokter terlebih dahulu akan mencari tahu riwayat timbulnya penyakit pada si penderita. Tahap selanjutnya dilakukan pemeriksaan fisik dan laboratorium.
Biasanya dokter juga akan melakukan pemeriksaan gastroduodenoskopi dan biopsi yang kemudian dilanjutkan dengan diagnosis banding dengan kasus gangguan lambung akibat sebab lainnya.
Fahrial menyarankan agar gangguan lambung dicegah dengan menjalani pola hidup yang lebih sehat.
”Memperbaiki pola hidup sebaiknya termasuk mengerjakan tugas dengan rileks dan tepat waktu.Dengan bekerja rileks maka akan jauh dari rasa cemas dan stres yang berpotensi menimbulkan penyakit. Tapi tugas itu juga dikerjakan dengan baik dan diikuti pikiran positif, yakni berharap mendapat hasil yang baik," ungkap Fahrial. [mor]
”Memperbaiki pola hidup sebaiknya termasuk mengerjakan tugas dengan rileks dan tepat waktu.Dengan bekerja rileks maka akan jauh dari rasa cemas dan stres yang berpotensi menimbulkan penyakit. Tapi tugas itu juga dikerjakan dengan baik dan diikuti pikiran positif, yakni berharap mendapat hasil yang baik," ungkap Fahrial. [mor]
INILAH.COM,Jakarta -
Cara Diet Sesat yang Berbahaya
"Selama berabad-abad, orang telah mencoba beberapa hal yang cukup gila untuk menurunkan berat badan. Namun dengan mode diet yang salah, penurunan berat badan biasanya bersifat sementara dan bisa sangat berbahaya," kata Susan Burke March, MS, RD, seorang ahli gizi dan penulis buku 'Making Weight Control Second Nature: Living Thin Naturally'.
Berikut adalah 8 metode aneh yang digunakan orang untuk menurunkan berat badan, seperti dilansir dari everydayhealth, Selasa (19/6/2012) antara lain:
1. Suntik hormon
Pada tahun 1950, seorang dokter Inggris, A.T.W. Simeons, menyarankan bahwa Anda dapat kehilangan 500 kalori per hari dengan mendapatkan suntikan harian hormon choriogonadotropin.
Tetapi belum ada bukti nyata bahwa suntikan hormon tersebut dapat menurunkan berat badan dan bisa berbahaya pada beberapa orang karena dapat menyebabkan pembekuan darah, depresi, dan sakit kepala.
FDA telah menyetujui suntik hormon choriogonadotropin sebagai pengobatan terhadap kesuburan, tetapi tidak untuk penurunan berat badan.
2. Makan roti diet
Toko roti Twinkies pada 1930-an, menawarkan produk roti diet yang memiliki 150 kalori. Anda dapat menurunkan berat badan hanya dengan tidak makan makanan apapun kecuali roti ini.
"Jika Anda makan roti itu sebanyak 10 bungkus, tubuh hanya mendapatkan 1.500 kalori sehari. Hal ini merampas nutrisi penting yang diperlukan tubuh dan membuat Anda mudah lelah," kata March.
3. Diet makan makanan bayi
Ini adalah mode diet Hollywood yaitu dengan mengganti makanan orang dewasa dengan makan makanan bayi.
Anda akan kehilangan berat badan karena Anda membatasi kalori. Tetapi Anda juga akan kehilangan serat yang dapat Anda dapatkan dari makanan untuk orang dewasa.
"Makanan bayi mungkin murni dan mengandung vitamin, tapi tidak tepat dari segi gizi orang dewasa," kata March.
4. Diet rokok
Ini merupakan salah satu metode diet yang paling berbahaya yang pernah ada.
Nikotin dalam rokok mungkin akan membuat nafsu makan Anda berkurang, tetapi rokok tidak memiliki kalori yang dibutuhkan tubuh.
Rokok adalah penyebab dari banyak kondisi medis yang mematikan termasuk penyakit jantung dan kanker paru-paru.
"Jangan pernah memulai sebuah kebiasaan berbahaya seperti merokok untuk menurunkan berat badan," kata March.
5. Diet tidur
Anda mungkin lelah dan kelaparan karena menahan makan, Anda dapat mengatasinya dengan tidur lebih banyak.
Tetapi setelah Anda bangun, selera makan Anda akan bertambah besar karena terlalu lelah.
"Beberapa penelitian ilmiah mendukung gagasan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi terhadap kelebihan berat badan dan obesitas, yang Anda perlukan untuk mendapatkan tubuh yang sehat adalah dengan tidur yang cukup," kata March.
6. Diet Mengunyah
Metode diet ini adalah dengan mengunyah tanpa henti, sampai makanan halus dan kemudian memuntahkannya.
Anda hanya kan mendapatkan rasa dari makanan saja dan nutrisi makanan tidak akan diserap oleh tubuh.
7. Diet visual
Diet visual bertujuan untuk membatasi nafsu makan yang berlebihan ketika melihat makanan di hadapannya.
Caranya adalah dengan menggunakan kacamata berwarna biru dan semua makanan di depan Anda akan terlihat menjijikkan.
Tetapi hal ini mungkin berbahaya bagi kesehatan mata karena penggunaan lensa dengan spesifikasi berwarna yang terlalu lama.
8. Staples telinga
Staples telinga melibatkan staples bedah yang ditempatkan di dalam tulang rawan dari telinga.
Staples ini diyakini merangsang titik-titik tekanan yang mengontrol nafsu makan Anda, mirip dengan akupunktur.
Tapi setelah beberapa minggu, staples menjadi tidak efektif sebagai alat penurunan berat badan karena tubuh Anda telah terbiasa dengannya.
"Saya tidak tahu apakah ada ilmu yang mengatakan ini bekerja efektif, tetapi ini mungkin memiliki efek plasebo. Lebih baik untuk mengikat karet gelang di pergelangan tangan Anda untuk mengingatkan diri untuk tidak makan berlebihan daripada staples telinga," kata March.
Berikut adalah 8 metode aneh yang digunakan orang untuk menurunkan berat badan, seperti dilansir dari everydayhealth, Selasa (19/6/2012) antara lain:
1. Suntik hormon
Pada tahun 1950, seorang dokter Inggris, A.T.W. Simeons, menyarankan bahwa Anda dapat kehilangan 500 kalori per hari dengan mendapatkan suntikan harian hormon choriogonadotropin.
Tetapi belum ada bukti nyata bahwa suntikan hormon tersebut dapat menurunkan berat badan dan bisa berbahaya pada beberapa orang karena dapat menyebabkan pembekuan darah, depresi, dan sakit kepala.
FDA telah menyetujui suntik hormon choriogonadotropin sebagai pengobatan terhadap kesuburan, tetapi tidak untuk penurunan berat badan.
2. Makan roti diet
Toko roti Twinkies pada 1930-an, menawarkan produk roti diet yang memiliki 150 kalori. Anda dapat menurunkan berat badan hanya dengan tidak makan makanan apapun kecuali roti ini.
"Jika Anda makan roti itu sebanyak 10 bungkus, tubuh hanya mendapatkan 1.500 kalori sehari. Hal ini merampas nutrisi penting yang diperlukan tubuh dan membuat Anda mudah lelah," kata March.
3. Diet makan makanan bayi
Ini adalah mode diet Hollywood yaitu dengan mengganti makanan orang dewasa dengan makan makanan bayi.
Anda akan kehilangan berat badan karena Anda membatasi kalori. Tetapi Anda juga akan kehilangan serat yang dapat Anda dapatkan dari makanan untuk orang dewasa.
"Makanan bayi mungkin murni dan mengandung vitamin, tapi tidak tepat dari segi gizi orang dewasa," kata March.
4. Diet rokok
Ini merupakan salah satu metode diet yang paling berbahaya yang pernah ada.
Nikotin dalam rokok mungkin akan membuat nafsu makan Anda berkurang, tetapi rokok tidak memiliki kalori yang dibutuhkan tubuh.
Rokok adalah penyebab dari banyak kondisi medis yang mematikan termasuk penyakit jantung dan kanker paru-paru.
"Jangan pernah memulai sebuah kebiasaan berbahaya seperti merokok untuk menurunkan berat badan," kata March.
5. Diet tidur
Anda mungkin lelah dan kelaparan karena menahan makan, Anda dapat mengatasinya dengan tidur lebih banyak.
Tetapi setelah Anda bangun, selera makan Anda akan bertambah besar karena terlalu lelah.
"Beberapa penelitian ilmiah mendukung gagasan bahwa kurang tidur dapat berkontribusi terhadap kelebihan berat badan dan obesitas, yang Anda perlukan untuk mendapatkan tubuh yang sehat adalah dengan tidur yang cukup," kata March.
6. Diet Mengunyah
Metode diet ini adalah dengan mengunyah tanpa henti, sampai makanan halus dan kemudian memuntahkannya.
Anda hanya kan mendapatkan rasa dari makanan saja dan nutrisi makanan tidak akan diserap oleh tubuh.
7. Diet visual
Diet visual bertujuan untuk membatasi nafsu makan yang berlebihan ketika melihat makanan di hadapannya.
Caranya adalah dengan menggunakan kacamata berwarna biru dan semua makanan di depan Anda akan terlihat menjijikkan.
Tetapi hal ini mungkin berbahaya bagi kesehatan mata karena penggunaan lensa dengan spesifikasi berwarna yang terlalu lama.
8. Staples telinga
Staples telinga melibatkan staples bedah yang ditempatkan di dalam tulang rawan dari telinga.
Staples ini diyakini merangsang titik-titik tekanan yang mengontrol nafsu makan Anda, mirip dengan akupunktur.
Tapi setelah beberapa minggu, staples menjadi tidak efektif sebagai alat penurunan berat badan karena tubuh Anda telah terbiasa dengannya.
"Saya tidak tahu apakah ada ilmu yang mengatakan ini bekerja efektif, tetapi ini mungkin memiliki efek plasebo. Lebih baik untuk mengikat karet gelang di pergelangan tangan Anda untuk mengingatkan diri untuk tidak makan berlebihan daripada staples telinga," kata March.
Sumber Alami agar Awet Muda
Anda ingin awet muda?berikut ini artikel yang mungkin bisa anda pilih untuk membantu anda awet muda
TIDAK ada seorang pun yang ingin terlihat tampak tua dari usianya. Ada juga jenis makanan tertentu yang membuat wajah dan tubuh terlihat lebih muda. Mau tau apa saja? Berikut di antaranya:
1. Blueberi: siapa yang menyangka bahwa buah mungil ini memiliki manfaat yang besar bagi penundaan dalam proses penuaan kulit. Blueberi (Vaccinium sp) kaya akan vitamin C yang membantu melancarkan sirkulasi darah.
2. Avokad: buah hijau menggoda ini memiliki limpahan kandungan vitamin E yang sangat tinggi. Avokad (Persea gratissima), kaya akan antioksidan yang membantu melindungi kulit, baik dari sengatan matahari yang berlebihan, atau juga beragam ancaman alergi terhadap kulit. Buah ini juga bermanfaat meregenerasi sel kulit yang bukan hanya sekedar membuatnya terlihat lebih segar, namun juga lebih muda.
3. Cokelat: Anda pasti senyum sungringah jika cokelat menjadi salah satu deret dari jenis makanan yang membuat awet muda. Cokelat di sini bukanlah jenis cokelat yang banyak tersedia di pasaran. Untuk mendapatkan kulit wajah yang awet muda, dark chocolate wajib menjadi pilihan. Kandungan kakao sebanyak 70 persen ditambah dengan protein dan vitamin B akan membantu membakar lemak di tubuh, dan meningkatkan kelembapan maupun kelembutan kulit. Tidak cukup sampai di situ, dark chocolate juga bekontribusi terhadap kesehatan rambut.
4. Kacang merah: jenis kacang-kacangan yang satu ini juga memberikan bantuan agar Anda bisa terlihat awet muda. Kandungan serat, protein dan potasium membantu mengurangi kadar kolesterol, yang bukan hanya membantu agar kulit terlihat lebih segar, namun juga baik bagi penderita penyakit jantung.
5. Brokoli: sayuran dengan bentuk yang unik dan lucu ini dikenal dengan sebagai sumber serat dan vitamin C. jika telah banyak penelitian yang menyebutkan bahwa sayuran hijau yang satu ini membantu melawan penyakit jantung, namun diketahui lebih lanjut bahwa brokoli mampu mengintrol berat badan.
http://www.mediaindonesia.com
Buah penangkal diabetes
Kegagalan dalam menjaga pola hidup sehat bisa menyebabkan diabetes dan obesitas. Keduanya merupakan pintu masuk beragam penyakit. Namun dengan rajin mengonsumsi buah, beberapa penelitian mengungkap bahwa kedua masalah kesehatan tersebut tidak lagi menjadi ancaman.
Meski penyakit ini kerap menghantui masyarakat di beberapa negara, diabetes dan kegemukan setidaknya bisa ditangkal dengan beberapa jenis buah, seperti buah persik, nektarin, dan plum. Menurut penelitian yang dilangsungkan di Texas Agrilife Research baru-baru ini, ketiga buah tersebut mengandung komponen bioaktif yang mampu memerangi diabetes serta penyakit jantung.
Dari hasil penelitian yang dilansir oleh situs Zeenews, menunjukkan bahwa senyawa dalam buah-buahan tersebut bisa menjadi senjata untuk melawan sindrom metabolik. Sebuah sindrom yang menyebabkan masalah kesehatan metabolisme yang lebih serius. Selain itu, senyawa fenolik yang terdapat di dalam ketigabuah ini juga bisa mengurangi tingkat LDL yang biasanya dihubungkan dengan penyakit kardiovaskular.
Penelitian lainnya dalam situs Dailymail disebutkan juga bahwa tiap ketiga buah ini memiliki empat zat fenolik yang bekerja secara aktif dalam memerangi empat penyekit seperti kegemukan, peradangan, diabetes, dan juga penyakit jantung. Perlu diketahui, dari data statistik menujukkan bahwa sekitar 30 persen dari populasi warga di AS, mengalami peningkatan keparahan diabetes dan kegemukan setiap tahunnya dalam jumlah yang mengkhawatirkan.
Seperti yang diakui oleh Prof. Cisneros Zevallos dari Texas A&M University, gaya hidup yang tidak sehat, dan juga kecenderungan genetik dari keluarga yang memiliki kegemukan, merupakan penyumbang terbesar dari kedua penyakit ini. Lanjutnya, “Studi kami menunjukkan bahwa buah persik, nektarin, dan plum, memiliki senyawa bioaktif yang berpotensi melawan sindrom tersebut,” ujarnya
http://www.waspada.co.id
Kanker prostat incar pria penggemar teh
Laki-laki penggemar minuman teh dapat memiliki risiko untuk mengalami kanker prostat, menurut sebuah penelitian terbaru.Tim peneliti dari Universitas Glasgow Skotlandia melacak kondisi kesehatan lebih dari 6.000 pria yang menjadi relawan dalam periode 37 tahun.
Mereka menemukan para pria yang minum teh lebih dari tujuh cangkir per hari memiliki risiko 50% lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan laki-laki yang hanya sedikit minum teh atau bukan peminum teh.Tim mengatakan tidak mengetahui jika teh menjadi faktor risiko atau jika peminum teh mencapai usia yang mudah terkena kanker.
Kanker prostat merupakan kanker yang biasa terjadi pada pria di Skotlandia dan diagnosa kasus itu meningkat 7,4% dalam kurun waktu 2.000 dan 2010.Studi yang dimulai di Skotlandia pada 1970 dan pengumpulan dilakukan dari 6.016 relawan laki-laki yang seluruhnya berusia antara 21 dan 75.
Relawan mengisi kuisioner mengenai kensumsi minum teh, kopi, alkohol, kebiasaan merokok dan kondisi kesehatan secara umum, dan menghadiri uji pemeriksaan. Dalam studi itu, kurang dari seperempat dari laki-laki itu yang merupakan peminum berat teh.Dari jumlah itu 6,4% mengalami kanker prostat dalam kurun waktu 37 tahun.
Para peneliti menemukan bahwa pria yang minum teh lebih dari tujuh cangkir per hari mengalami peningkatan risiko yang signifikan terhadap kanker prostat dibandingkan dengan mereka yang tidak minum teh atau kurang dari empat cangkir per hari.
Kepala penelitian dari University Glasgow Dr Kashif Shafique mengatakan studi sebelumnya menunjukan kanker prostat tidak ada kaitan dengan teh hitam atau dampak preventif dari teh hijau."Kami tidak mengetahui apakah teh itu sendiri merupakan sebuah faktor risiko atau jika peminum teh secara umum lebih sehat dan hidup dalam usia yang lebih tua ketika kanker prostat biasa terjadi.
"Kami menemukan bahwa peminum teh berat tampaknya lebih banyak tidak mengalami kelebihan berat badan, menjadi orang yang tidak minum alkohol dan memiliki tingkat kolesterol yang rendah."Bagaimanapun, kami melakukan pengaturan terhadap perbedaan ini dalam analisis kami dan tetap menemukan bahwa pria yang minum lebih banyak teh memiliki risiko lebih besar mengalami kanker prostat".
Chris Garner, anggota dari kelompok pendukung kanker prostat di Edinburgh mengatakan penelitian itu tidak akan menghentikannya untuk minum teh.Dia melakukan diet yang lebih sehat setelah didiagnosa mengalami kanker prostat 10 tahun yang lalu dan minum teh hijau.
Garner mengatakan:" Seperti biasa anda mendapatkan bukti di satu sisi dan anda mendapatkan bukti dari sisi laiinya dan anda berada di tengah antara mencoba untuk memutuskan siapa yang benar, tetapi saya harus mengatakan saya tidak berpikir teh memiliki risiko tinggi jika anda ingin mencari diet, gaya hidup dan seterusnya.
"Ada masalah lain diatas teh ini," kata dia.Dr Kate Holmes, kepala penelitian Yayasan Kanker Prostat, mengatakan: "penelitian ini tidak mempertimbangkan riwayat keluarga atau unsur lain selain teh, kopi dan alkohol,"
"Kami tidak berharap untuk memperhatikan bahwa minum teh yang cukup sebagai bagian dari diet sehat dapat meningkatkan risiko kanker prostat." Penelitian ini telah dipublikasikan dalam jurnal Nutrisi dan Kanker.
sumber : http://www.waspada.co.id
Janin yang Terpapar HIV Berisiko Tuli
Shutterstock
Ilustrasi janin dalam rahim
TERKAIT:
Gangguan pendengaran ternyata berisiko tinggi diderita oleh janin yang terpapar virus HIV. Menurut penelitian terbaru, gangguan pendengaran itu bisa terjadi ketika anak-anak tersebut berusia 16 tahun.
Menurut riset yang dilakukan ilmuwan dari National Institute of Health Research Network, risiko gangguan pendengaran anak yang terinfeksi HIV adalah 9-15 persen. Sementara itu, anak yang bebas HIV tetapi terlahir dari ibu yang terinfeksi HIV, risikonya adalah 5-8 persen.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendefinisikan gangguan pendengaran sebagai berkurangnya kemampuan mendengar pada empat frekuensi (500, 1.000, 2.000, dan 4.000 Hz) yang sangat penting untuk memahami bahasa, atau 20 desibel atau lebih tinggi daripada level normal pendengaran telinga.
"Anak-anak yang terpapar HIV sebelum kelahiran berada pada risiko lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran. Hal ini penting untuk mereka, juga bagi penyedia layanan kesehatan yang merawat mereka agar menyadari hal ini," kata George K Siberry, MD, dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD).
Temuan ini dipublikasikan secara online dalam The Pediatric Infectious Disease Journal.
Menurut peneliti, dibandingkan anak lain, anak dengan infeksi HIV pada 200 sampai 300 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan pendengaran. Anak-anak yang lahir tanpa HIV dari ibu yang memiliki HIV, sebanyak 20 persen lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran.
"Jika orangtua dan guru tahu anak mengalami masalah pendengaran, mereka mungkin mengambil langkah-langkah untuk membuat pengaturan komunikasi yang berbeda, seperti menempatkan anak untuk duduk di barisan depan kelas atau menghindari suara bising," urai Howard Hoffman, MA, Direktur Epidemiologi dan Statistik Program dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), yang menyediakan dana untuk penelitian ini.
Kehilangan pendengaran ringan pada anak-anak dapat menunda kemampuan bahasa. Untuk gangguan pendengaran yang lebih parah, mungkin mereka memerlukan penggunaan alat bantu dengar.
Dalam kajiannya, peneliti melibatkan lebih dari 200 anak dan remaja. Semua telah terkena HIV sebelum kelahiran, dan sekitar 60 persen adalah HIV positif pada saat penelitian.
Peneliti melakukan tes pendengaran pada anak-anak bila orangtua atau pengasuh melaporkan ada masalah pendengaran. Anak-anak ini juga cenderung memiliki skor yang rendah saat menjalani tes kemampuan bahasa atau masalah pendengaran.
Temuan menunjukkan, proporsi lebih besar dari kasus gangguan pendengaran terjadi pada anak-anak dengan HIV positif, dan peneliti menemukan bahwa mereka yang telah mengembangkan AIDS pada level berapa pun bahkan lebih mungkin memiliki gangguan pendengaran, meski penyakit dapat dikendalikan pada saat penelitian berlangsung.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa anak dengan HIV rentan terhadap infeksi telinga tengah. Infeksi telinga tengah yang berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Namun, 60 persen kasus dalam penelitian ini menunjukkan gangguan pendengaran lebih diakibatkan oleh masalah transmisi suara dari saraf telinga ke otak, bukan kerusakan di telinga tengah akibat infeksi telinga.
"Anak-anak yang terpapar HIV sebelum kelahiran berada pada risiko lebih tinggi mengalami gangguan pendengaran. Hal ini penting untuk mereka, juga bagi penyedia layanan kesehatan yang merawat mereka agar menyadari hal ini," kata George K Siberry, MD, dari Eunice Kennedy Shriver National Institute of Child Health and Human Development (NICHD).
Temuan ini dipublikasikan secara online dalam The Pediatric Infectious Disease Journal.
Menurut peneliti, dibandingkan anak lain, anak dengan infeksi HIV pada 200 sampai 300 persen lebih mungkin untuk mengalami gangguan pendengaran. Anak-anak yang lahir tanpa HIV dari ibu yang memiliki HIV, sebanyak 20 persen lebih mungkin mengalami gangguan pendengaran.
"Jika orangtua dan guru tahu anak mengalami masalah pendengaran, mereka mungkin mengambil langkah-langkah untuk membuat pengaturan komunikasi yang berbeda, seperti menempatkan anak untuk duduk di barisan depan kelas atau menghindari suara bising," urai Howard Hoffman, MA, Direktur Epidemiologi dan Statistik Program dari National Institute on Deafness and Other Communication Disorders (NIDCD), yang menyediakan dana untuk penelitian ini.
Kehilangan pendengaran ringan pada anak-anak dapat menunda kemampuan bahasa. Untuk gangguan pendengaran yang lebih parah, mungkin mereka memerlukan penggunaan alat bantu dengar.
Dalam kajiannya, peneliti melibatkan lebih dari 200 anak dan remaja. Semua telah terkena HIV sebelum kelahiran, dan sekitar 60 persen adalah HIV positif pada saat penelitian.
Peneliti melakukan tes pendengaran pada anak-anak bila orangtua atau pengasuh melaporkan ada masalah pendengaran. Anak-anak ini juga cenderung memiliki skor yang rendah saat menjalani tes kemampuan bahasa atau masalah pendengaran.
Temuan menunjukkan, proporsi lebih besar dari kasus gangguan pendengaran terjadi pada anak-anak dengan HIV positif, dan peneliti menemukan bahwa mereka yang telah mengembangkan AIDS pada level berapa pun bahkan lebih mungkin memiliki gangguan pendengaran, meski penyakit dapat dikendalikan pada saat penelitian berlangsung.
Penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa anak dengan HIV rentan terhadap infeksi telinga tengah. Infeksi telinga tengah yang berulang dapat menyebabkan gangguan pendengaran. Namun, 60 persen kasus dalam penelitian ini menunjukkan gangguan pendengaran lebih diakibatkan oleh masalah transmisi suara dari saraf telinga ke otak, bukan kerusakan di telinga tengah akibat infeksi telinga.
Sumber :Kompas.com...........................Bramirus Mikail | Lusia Kus Anna | Jumat, 22 Juni 2012 | 17:02 WIB
Langganan:
Postingan (Atom)