website trackingwebsite tracking

PTC..PELUANG DAPAT UANG HANYA DENGAN MODAL KLIK

Cara Instan Untuk Verifikasi PayPal !

Rabu, 20 Juni 2012

IPB kembangkan kenaf untuk bahan baku pulp



Bogor (ANTARA News)  - Dosen Institut Pertanian Bogor Dr Ir Dede Hermawan mengembangkan tanaman Kenaf (Hibiscus cannabinus L) melalui diversifikasi produk untuk bahan baku pulp atau bubur kertas.

"Batang kenaf secara teknis merupakan penghasil pulp mutu tinggi dibanding dengan bagas (ampas tebu) tetapi sedikit di bawah mutu pulp kayu pinus," katanya di Bogor, Minggu.

Dede mengatakan, tanaman Kenaf mempunyai peranan yang cukup penting bagi perekonomian Indonesia.

Kenaf merupakan salah satu jenis tanaman penghasil serat selain rosela (Hibiscus sabdariffa) dan yute (Corchorus capsularis).

"Serat yang dihasilkan Kenaf biasa digunakan untuk bahan baku pembuatan karung goni sebagai pengemas hasil pertanian, seperti : gula, gabah, beras, kopi, kakao, kopra, lada, dan cengkeh. Selain itu, serat kenaf juga digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan doortrim mobil," katanya.

Menurut Dosen di Departemen Teknologi Hasil Hutan IPB, upaya strategis untuk mempertahankan eksistensi tanaman kenaf di Indonesia adalah dengan diversifikasi produk.Peluang diversifikasi yang relevan dengan keadaan sekarang adalah untuk bahan baku pembuatan pulp.

Selain sebagai bahan baku pulp untuk papan serat dan kertas, bagian dalam batang (core) kenaf juga dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku papan partikel.

Lebih lanjut ia menjelaskan, sebagian besar bahan baku pulp diperoleh dari hutan alam yang sudah semakin habis dan hutan tanaman industri (HTI) yang baru siap ditebang pada umur 6 - 7 tahun.

"Selama HTI tersebut belum menghasilkan, maka tanaman semusim seperti kenaf sangat berpeluang untuk dipergunakan sebagai bahan baku pulp," ujarnya.
(KR-LR)
http://www.antaranews.com
Minggu, 17 Juni 2012 21:49 WIB | 1821 Views
Editor: Aditia Maruli
COPYRIGHT © 2012

Vidio : Untukmu yang sedang menanti


oleh KUMPULAN ARTIKEL PENELITIAN ILMIAH TERBARU

Suka dengan artikel ini?

Jelajahi artikel-artikel KUMPULAN ARTIKEL PENELITIAN ILMIAH TERBARU Semoga sesuai dengan kebutuhan anda dan bermanfaat.
Terbitkan aktivitas Anda sendiri dan dapatkan kendali penuh.
 Login

Hati-hati! Banyak Makan Permen Bisa Jadi Bodoh

oleh KUMPULAN ARTIKEL PENELITIAN ILMIAH TERBARU

SPONSORED BY
Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
KLIK GAMBAR ATAU DI SINI UNTUK BERGABUNG

Hati-hati! Banyak Makan Permen Bisa Jadi BodohJakarta - Rasanya yang manis dengan berbagai aroma dan rasa buah yang enak. Selain dijadikan camilan, permen juga sering dijadikan pencuci mulut. Sebaiknya tak terlalu sering mengulum si manis ini karena kinerja otak bisa terganggu.

Dalam sebuah penelitian yang baru saja dilakukan di India, menunjukkan bahwa diet tinggi fruktosa dapat menghambat kinerja otak. Pembuktian ini dilakukan dengan uji coba pada tikus. Meskipun efekburuknya bisa dicegah dengan mengonsumsi asam lemak omega-3.

"Temuan kami menggambarkan, bahwa apa yang dimakan akan berpengaruh dalam cara berfikir," ujar Fernando Gomez Pinilla, seorang profesor bedah saraf di David Geffen School of Medicine UCLA dan seorang profesor biologi intergratif dan fisiologi di UCLA College of Letters and Science.

Menjalankan diet tinggi fruktosa dalam jangka panjang dapat mengubah kemampuan otak saat belajar dan mengingat suatu informasi. Namun penambahan asam lemak omega-3 pada makanan dapat membantu menimimalkan gangguan ini.

Fruktosa banyak terdapat pada sirup jagung dan manisnya enam kali lebih dari manis dari tebu. Biasanya digunakan untuk pemanis makanan olahan, seperti minuman ringan, bumbu, saus apel dan makanan bayi.

Fruktosa sebenarnya dapat merugikan tubuh. Beberapa penyakit bisa dialami seperti diabetes, obesitas dan kelebihan lemak. Penelitian sebelumnya juga memukan bahwa makanan manis dapat mempengaruhi otak.

Sedangkan asam lemak omega-3 dan asam decosahexaenoic (DHA)sangat penting untuk kerja fungsi otak. Kerja sel otak akan mengirimkan sinyal yang merupakan mekanisme untuk belajar dan memperkuat daya ingat. Karena tubuh tidak akan menghasilkan omega-3 maka bisa diperoleh dari makanan seperti, ikan, telur dan biji rami, untuk meningkatkan jumlah sel otak.

Temuan yang telah tercatat dalam Journal of Physiology pada bulan Mei kemarin. Karena itu sebaiknya mulai batasi konsumsi fruktosa yang banyak terdapat di permen. Perbanyak juga konsumsi makanan yang mengandung asam lemak omega-3 dan asam decosahexaenoic (DHA).
Detik,com

GRATIS PLUS HADIAH

Hosting Gratis