website trackingwebsite tracking

PTC..PELUANG DAPAT UANG HANYA DENGAN MODAL KLIK

Cara Instan Untuk Verifikasi PayPal !

Jumat, 08 Juni 2012

Stop Merokok Bisa Kurangi Sikap Temperamen


Bahkan, hanya mencoba untuk berhenti merokok bisa membuat perasaan Anda jadi lebih baik.

JUM'AT, 16 SEPTEMBER 2011, 10:04 WIB
Mutia Nugraheni
VIVAnews - Bertambah lagi keuntungan jika Anda berhenti merokok. Bukan hanya fisik yang lebih sehat, kondisi psikologis juga bisa lebih baik. Menurut penelitian terbaru, berhenti merokok bisa mengurangi sifat neurotik atau suka mengeluh dan sifat impulsif atau temperamental.

Penelitian yang dilakukan Andrew Littlefield dari University of Missouri, Amerika Serikat, menemukan ketika seseorang lebih emosional, lebih sensitif, dan mudah cemas, juga cenderung akan merokok. Penelitian ini membandingkan perokok dan seseorang yang sudah berhenti merokok, berusia antara 18 hingga 35 tahun.

"Perokok di usia 18 memiliki tingkat impulsif lebih tinggi daripada seseorang yang tidak merokok di usia yang sama. Lalu, mereka yang berhenti merokok sifat impulsifnya berkurang secara signifikan antara usia 18 dan 25," kata Littlefield, seperti dikutp dari NY Daily News.

Untuk perokok yang lebih tua, menurut Littlefield, merokok menjadi bagian dari pola perilaku yang teratur. Ini didorong oleh kebiasaan, keinginan, dan toleransi dan bukan sifat dan kepribadian impulsif. Fakta lain yang ditemukan adalah berhenti merokok atau bahkan hanya mencoba untuk berhenti, bisa membuat perasaan Anda jadi lebih baik.

Penelitian yang dipublikasi dalam Nicotine and Tobacco Research ini menganalisis gejala depresi pada orang-orang yang mencoba untuk berhenti merokok. Hal yang menarik, subyek penelitian menggambarkan diri mereka sebagai tidak pernah sebahagia seperti ketika berhasil berhenti merokok. (umi)

Hindari Minum Kopi Sebelum Olahraga


SPONSORED BY
Komisi Gratis | Bisnis Online Tanpa Modal
KLIK GAMBAR ATAU DI SINI UNTUK BERGABUNG

Bila Anda hendak melakukan olahraga, jangan minum kopi setidaknya 36 jam sebelumnya.



VIVAnews – Tak bisa melewatkan pagi tanpa secangkir kopi? Mungkin Anda harus mengurungkan niat minum kopi jika hendak melakukan aktivitas olahraga pagi itu. Minum kopi sebelum olahraga bisa berisiko bagi jantung Anda.
Sebuah penelitian yang dilakukan American College of Cardiology mengungkapkan, sejumlah asupan kafein dari kopi bisa menahan kemampuan tubuh untuk meningkatkan aliran darah ke jantung selama melakukan olahraga.
Hal ini merupakan masalah. Pada saat berolahraga, aliran darah ke jantung sudah pasti meningkat, karena tubuh butuh asupan oksigen dan nutrisi lebih banyak.
Penelitian ini dilakukan terhadap para pecandu kopi. Mereka diminta puasa meminum kopi selama 36 jam, kemudian melakukan olahraga. Sebelum dan setelah berolahraga, pembuluh darah mereka diperiksa.
Pada tahap berikutnya, responden diminta mengonsumsi tablet kafein yang setara dua cangkir kopi, dan kembali dilakukan pemeriksaan pembuluh darah sebelum dan sesudah olahraga.
Kafein tidak berpengaruh pada pembuluh darah pada saat responden tidak minum kopi dalam 36 jam. Tapi setelah mengonsumsi tablet kafein, terjadi penurunan aliran darah sebesar 22%. Responden yang melakukan olahraga di tempat bertekanan tinggi bahkan bisa mengalami penurunan aliran darah lebih besar yaitu 39%.
Beberapa penelitian lain sempat mengungkapkan bahwa kopi adalah stimulan pemacu tenaga sebelum berolahraga. Oleh karena itu banyak atlet yang mengonsumsi kopi sebelmum berlatih atau bertanding. Tapi penelitian di atas membuktikan hasil yang berbeda.
Kafein memang bisa menstimulasi kerja otak, meningkatkan konsentrasi dan kesigapan. Atlet yang mengasup kafein sebelum bertanding merasakan stimulasi semangat, konsentrasi, dan fokus tinggi. Tapi sebetulnya pada pembuluh darah justru terjaid penurunan kerja.
Pada saat aliran darah di tubuh lebih rendah daripada yang diperlukan, tubuh akan mengalami kekurangan oksigen. Terutama suplai oksigen ke otot, otak, dan jantung. Hal itu bisa menyebabkan pusing mendadak bahkan pingsan.
Selain kopi, minuman lain yang tak dianjurkan dikonsumsi sebelum olahraga adalah soda ataupun minuman berenergi. Minuman yang paling baik dikonsumsi sebelum olahraga adalah air.

Sumber : http://kosmo.vivanews.com
MINGGU, 10 MEI 2009, 11:05 WIB
Irma Kurniati

Pria Lebih Rasakan Efek Kafein


Wanita justru lebih memperoleh suntikan semangat dari kopi tanpa kafein.



  (dok. Corbis)

 VIVAnews – Saat rasa mengantuk mulai menyerang kita, salah satu senjata yang bisa diandalkan adalah secangkir kopi. Wangi kopi yang sedap mampu membuat mata kita terbuka dan efek meminum kopi membuat kita lebih bersemangat.
Tapi ternyata efek kopi yang membangkitkan semangat dan energi itu lebih terasa nyata pada pria. Menurut penelitian University of Barcelona, pria yang meminum kopi merasakan efek waspada dan siaga lebih cepat daripada wanita yang meminum dalam takaran sama.
Dalam studi ini, partisipan diminta meminum kopi espresso, lalu diukur tingkat konsentrasi dan kewaspadaannya dalam 10, 20 dan 30 menit kemudian.
Responden pria terbukti lebih cepat mengalami peningkatan kesigapan dan suntikan semangat, yaitu dalam tempo 10 menit saja dan bertahan hingga setengah jam kemudian.
Sedangkan responden wanita juga mengalami peningkatan konsentrasi dan semangat, tapi cenderung lebih lambat dan kadarnya lebih rendah daripada yang diperoleh pria.
Namun hasil sebaliknya terjadi saat responden disuguhi kopi tanpa kafein.
“Partisipan wanita lebih merasakan suntikan semangat dan energi dengan cepat setelah minum kopi tanpa kafein,” kata Ana Adan, Ph.D., Kepala Psychopharmacology and Drug Dependence Group, University of Barcelona. “Sedangkan pria hanya mengalami sedikit peningkatan semangat.”
Jadi, jika Anda ingin lebih merasakan suntikan semangat saat mood sedang drop, coba secangkir kopi nonkafein. Anda akan bisa merasakan manfaatnya lebih baik daripada secangkir kopi berkafein.

sumber : http://kosmo.vivanews.com
SABTU, 23 MEI 2009, 13:39 WIB
Irma Kurniati

Kopi dan Teh Bagi Penderita Diabetes


Secangkir kopi dan teh tiap hari, bisa mengurangi risiko diabetes hingga 7 persen.




  (doc Corbis)

VIVAnews - "Mau teh atau kopi?" Biasanya dua pilihan ini yang menjadi jenis minuman standar yang selalu ditawarkan dalam jamuan resmi maupun tak resmi.

Ternyata, keduanya sama-sama dianjurkan bagi para penderita diabetes atau penyakit gula. Pasalnya, seseorang yang minum kopi dan teh secara teratur dapat secara signifikan mengurangi risiko penyakit tersebut.

“Setiap cangkir kopi dan teh per hari, bisa mengurangi risiko diabetes sebesar 7 persen," kata Rachel Huxley, kepala tim peneliti dari George Institute, International Health, Australia seperti vivanews kutip dari Care2.com.

Bahkan, minum kopi tiga hingga empat gelas per hari, bisa mengurangi risiko diabetes hingga 25 persen, ketimbang hanya minum satu gelas saja. Fakta tersebut berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh tim dari George Institute, International Health, Australia.

Hal yang mengejutkan, bukan? Semuanya bukan hanya didasari oleh satu hasil penelitian saja, tetapi 18 penelitian dan melibatkan 450.000 orang. Karena terbukti dari banyak penelitian, fakta itu disebut "meta analisis"

Tim peneliti memperkirakan kandungan zat anti oksidan dan beberapa zat lain seperti magnesium, lignan dan asam kloronik, dalam kopi dan teh lah yang mengurangi risiko diabetes.

Selama ini, diabetes tipe dua yang disebabkan gaya hidup tidak sehat, memang sangat berbahaya. Tidak hanya menimbulkan komplikasi tetapi juga menjadi salah penyebab kematian tertinggi.

Tapi, selain berguna bagi pengidap diabetes, kopi juga bisa mengurangi risiko stroke dan penyakit parkinson. Maka dari itu, mulai kini jadikanlah kopi dan teh sebagai minuman Anda setiap hari. Tentunya, pastikan kandungan gula didalamnya tidak terlalu tinggi
Sumber : http://kosmo.vivanews.com
JUM'AT, 1 JANUARI 2010, 08:53 WIB
Indra Darmawan, Mutia Nugraheni
.

Efek Kopi Bagi Wanita


Wanita yang minum kopi berkafein akan mampu tampil lebih baik walau dalam situasi stres.



Secangkir kopi (inmagine)

VIVAnews – Kebanyakan orang akan minum kopi untuk mengatasi stres di tempat kerja. Namun, penelitian terbaru menunjukkan efek ini akan lebih berpengaruh pada wanita dibandingkan pria.

Menurut hasil penelitian yang dipublikasikan dalam Journal of Applied Social Psychology, wanita yang minum kopi berkafein akan mampu tampil lebih baik walau dalam situasi stres, dibandingkan pria.

Studi yang dipimpin Dr Lindsay St Claire, seorang dosen di Universitas Bristol, ini menguji apakah konsumsi kafein dapat memperparah stres dan mengganggu kinerja tim atau sebaliknya.

Penelitian dilakukan dengan menguji 64 orang yang terdiri dari pria dan wanita yang berusia rata-rata 22 tahun. Dalam studi, mereka diminta menyelesaikan berbagai teka-teki, kolaborasi tugas memori dan negosiasi dengan pasangan sesama jenis, baik setelah minum kopi berkafein dan tanpa kafein.

Setelah minum kopi berkafein, ternyata kemampuan wanita dalam memecahkan teka-teki 100 detik lebih cepat dibandingkan pria, dikutip dari laman Aol.

Selanjutnya, para peneliti berteori bahwa ketika berada di bawah stres, pria cenderung berperilaku lebih agresif, sebaliknya wanita lebih cenderung berkolaborasi.

Dr Eric Braverman, Direktur PATH Medical di New York dan penulis ‘Younger (Sexier) You’ mengatakan, "Kafein menimbulkan dopamin dan dapat membantu Anda memenuhi kebutuhan dalam situasi stres," katanya.

Tetapi apakah benar-benar dapat membantu wanita lebih baik dalam mengatasi stres dibandingkan pria, kata Braverman, sepenuhnya tergantung pada sekelompok orang yang dipelajari.

Braverman mengatakan wanita biasanya tidak menangani stres seperti kebanyakan pria, khususnya wanita yang setengah baya atau lebih tua. Dia menambahkan pada usia ini, wanita kehilangan massa tulang dan massa otot, yang membantu mengatasi kekuatan keterampilan dalam otak. (pet)
Sumber : http://kosmo.vivanews.com
JUM'AT, 28 JANUARI 2011, 09:11 WIB
Siswanto, Lutfi Dwi Puji Astuti

Minum 2 Cangkir Kopi Sehari


Minum kopi ternyata bisa menurunkan gejala penyakit pembekuan darah di otak.



secangkir kopi (doc Corbis)

Minum dua cangkir kopi setiap hari ternyata bisa menurunkan risiko terkena stroke. Jika sebelumnya dikatakan bahwa kopi mengandung zat yang dapat meningkatkan gejala stroke, sebuah penelitian yang dilakukan oleh para ahli di Karolinska Institute, Stockholm, Swedia, ternyata menunjukkan hal sebaliknya.  Minum kopi ternyata dapat menjadi faktor pencegah terjadinya penyakit pembunuh nomor satu di Inggris ini.

Penelitian melibatkan hampir 500 ribu orang dengan jangka waktu yang cukup lama, yaitu dari pertengahan 1960-an sampai 2011.

Hasil yang dipublikasikan dalam American Journal of Epidemiology menunjukkan bahwa mereka yang minum dua cangkir sehari punya kemungkinan 14 persen lebih kecil  untuk menderita gejala pembekuan darah di otak. Sedangkan jika minum 3-4 cangkir sehari malah dapat mengurangi bahaya tersebut sebesar 17 persen, seperti dilansir oleh Daily Mail.

Tapi, jangan gembira dulu untuk pecandu kopi yang minum lebih dari 6 cangkir setiap harinya. Mengonsumsi lebih dari itu malah akan menurunkan faktor pencegah terkena stroke menjadi hanya 7% saja.

Kuncinya, ternyata ada pada antioksidan yang terkandung di dalam kopi. Senyawa antioksidan ini ditengarai dapat melindungi pembuluh darah di otak dari kerusakan yang disebabkan oleh kolesterol 'jahat'
Sumber : http://metro.vivanews.com
SELASA, 20 SEPTEMBER 2011, 11:37 WIB
heni pridia
.

Kopi Bantu Minimalkan Kesalahan Kerja


Konsumsi kafein dalam jumlah cukup mampu menurunkan tingkat cedera selama bekerja.




Secangkir kopi (inmagine)

VIVAnews - Kabar baik bagi karyawan mengenai khasiat meminum secangkir kopi sebelum memulai pekerjaan. Sebuah penelitian terbaru menemukan, kopi membantu mengurangi tingkat kesalahan karyawan saat bekerja, termasuk pada shiftmalam.

Sejak pemberlakukan shift kerja, jam tubuh manusia tak teroganisasi dengan baik. Akibatnya, pekerja shift malam lebih mudah lelah dan cenderung membuat lebih banyak kesalahan di tempat kerja.

Para ilmuwan mencoba menemukan cara meningkatkan produktivitas pekerja meski malam hari. Studi kemudian menguji pengaruh kopi, plasebo atau tidur siang terhadap pekerjaan yang dilakukan pada malam hari. Hasilnya, kopi memiliki efek paling baik. Kafein, zat kimia yang ada dalam kopi mengurangi kesalahan dan meningkatkan konsentrasi, persepsi serta penalaran pekerja.

Peneliti utama Katharine Ker dari London School of Tropical Medicine seperti dikutip dari Genius Beauty menyebutkan, konsumsi kafein dalam jumlah cukup mampu menurunkan tingkat cedera dan kesalahan yang terjadi selama bekerja. (kd)
Sumber : http://kosmo.vivanews.com
Petti Lubis, Anda Nurlaila
RABU, 2 JUNI 2010, 13:34 WIB






Benarkah Rutin Minum Kopi Bikin Panjang Umur?


Kopi yang diminum setiap hari dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah.



Secangkir kopi (inmagine)

VIVAnews – Kabar baik bagi Anda penggemar kopi. Minum secangkir kopi panas setiap hari, selain memberikan energi, juga akan membantu Anda memiliki lebih panjang. Sebab, kopi bermanfaat mengurangi risiko serangan jantung.

Pengaruh minum kopi terhadap umur seseorang ditemukan para peneliti di University of Athens. Hasil penelitiannya telah dirilis dalam kongres The European Society of Cardiology di Stockholm.

Para peneliti menemukan kopi yang diminum setiap hari dapat meningkatkan elastisitas pembuluh darah, yang efeknya bisa mencegah serangan jantung, dikutip dari Times Of India.

Mereka mendasarkan penemuan pada analisis terhadap 485 orang yang memiliki tekanan darah tinggi berusia 65 sampai 100 tahun di Pulau Ikraina, Yunani. Pulau ini terkenal sebagai pulau 'panjang umur' karena sepertiga penduduknya mencapai usia 90 tahun.

Dr Christina Chrysohoou yang memimpin penelitian mengatakan, ada bukti yang bertentangan tentang pengaruh minum kopi pada kesehatan jantung. Sebab, beberapa penelitian menunjukkan bahwa minum kopi akan memperburuk tekanan darah tinggi.

"Tapi minum kopi sudah tertanam dalam budaya Yunani, sehingga penting untuk meneliti pulau ini mengenai tingginya harapan hidup penduduknya," katanya.

Dalam studi itu, pembuluh darah pada subyek penelitian, diteliti kekenyalan dan elastisitasnya. Sekitar 56 persen penggemar kopi berkategori sedang, yakni minum satu sampai dua cangkir sehari. Hasilnya, kesehatan pembuluh darah mereka dalam kondisi baik, sama seperti orang berusia muda. Arteri mereka lebih elastis dibandingkan orang yang lebih sedikit kopi sedikit atau sama sekali tidak minum kopi.

Sementara itu, satu dari 10 orang yang mengonsumsi tiga cangkir atau lebih dalam sehari, menurut penelitian itu, paling rendah elastisitas pembuluh darahnya.
Dr Chrysohoou menambahkan penggemar kopi rata-rata mengonsumsi 25-50 ml kopi dalam sehari. Minum kopi Yunani atau jenis kopi lainnya, kata dia, manfaatnya sama. Yang perlu Anda ketahui, kopi yang sebaiknya diminum adalah kopi tanpa tambahan gula atau susu. Sehingga khasiat optimalnya dapat dirasakan. (pet)



sumber : http://metro.vivanews.com
Siswanto

SELASA, 4 JANUARI 2011, 12:20 WIB


Minum Kopi Bisa Panjang Umur?


Konsumsi 4-5 gelas kopi per hari masih dalam kategori aman untuk kesehatan.

SENIN, 21 MEI 2012, 13:39 WIB
Mona Indriyani

Tiga hingga empat gelas kopi masih dalam kategori aman. (dok. Corbis)

VIVAnews – Ini mungkin kabar baik bagi para pecinta kopi. Selama ini, asupan kopi dengan kandungan kafein sering dikaitkan dengan efek negatif pada kesehatan. Seperti jantung koroner atau pemicu tingginya kolesterol.
Namun, penelitian baru menunjukkan bahwa minum kopi dapat membuat umur panjang, seperti yang dilansir dalamHuffington Post.
Sebuah studi yang dilakukan oleh National Cancer Institute, dalam analisis hubungan antara konsumsi kopi dan kematian, menunjukkan bahwa pria yang minum minimal 6 gelas per hari dapat mengurangi risiko kematian hingga 12 persen.
Untuk kaum perempuan yang mencintaiLatte (kandungan kopi lebih rendah) memiliki risiko kematian 15 persen lebih rendah dibandingkan wanita yang tidak gemar minum kopi. Bahkan, satu cangkir sehari berpengaruh terhadap perbedaan tersebut.
Penelitian menunjukkan bahwa minum kopi dikaitkan dengan penurunan risiko kematian akibat penyakit jantung, penyakit pernapasan, stroke, diabetes, infeksi, dan cedera serta kecelakaan.
Namun, para peneliti juga menekankan, kontribusi konsumsi kopi untuk meningkatkan kesehatan masih belum jelas. Temuan ini juga tidak membentuk hubungan sebab-akibat.
Freedman, peneliti dari National Cancer Institute itu, mengungkapkan, peminum kopi umumnya cenderung merokok lebih banyak, sehingga merupakan penyebab utama kematian. "Kami menemukan bahwa peminum kopi cenderung menghadapi risiko kematian yang lebih tinggi. Tapi, ketika tidak menghubungkannya dengan rokok, kami menemukan hubungan terbalik," ujarnya.
Dr Eun Paul dari Asosiasi Kopi Inggris juga mengatakan, konsumsi kopi 4-5 cangkir sehari masih dalam kategori aman dan berdampak positif pada kesehatan. (art)

sumber : http://kosmo.vivanews.com

Secangkir Kopi dan Libido


Secangkir kopi juga membuat Anda lebih mudah menerima pendapat orang lain.

SABTU, 5 MARET 2011, 10:23 WIB
Arfi Bambani Amri, Anda Nurlaila


Secangkir kopi (doc Corbis)

Secangkir kopi di pagi hari sebelum aktivitas dipercaya mampu memberi semangat bagi para penikmatnya. Namun, benarkah minuman wangi ini benar-benar memiliki dampak psikologis bagi peminumnya? Sebuah studi bersama ilmuwan Australia dan Amerika menemukan fakta menarik dari kopi.

Dari studi yang dipublikasikan dalam Jurnal Science, awal Maret 2011, orang yang meminum secangkir kopi lebih patuh dan mudah dipengaruhi orang lain. Kesimpulan itu diambil setelah serangkaian percobaan seperti dimuat dalam laman Genius Beauty.

Sukarelawan diminta mengungkapkan pendapat mereka tentang masalah tertentu. Kemudian, mereka dibagi menjadi dua kelompok yang sama banyak. Salah satu kelompok diberi masing-masing secangkir kopi. Setelahnya, para wakil kedua kelompok diminta untuk mengubah pandangan mereka.

Hasilnya, mereka yang tak meminum kopi bergeming mempertahankan pendapat. Sementara itu, mereka yang meminum kopi dengan mengubah pendapat saat berada di bawah tekanan.

Dalam percobaan lainnya pada tikus, kopi ternyata mempengaruhi libido peminumnya. Tikus yang menerima dosis kafein langsung melakukan kontak dengan lawan jenis, terutama pada tikus betina. Jadi, studi menyimpulkan, meminum kopi saat kencan dengan pujaan hati bisa menambah daya tarik Anda di hadapannya. (art)

sumber : http://metro.vivanews.com

Peminum Kopi Lebih Panjang Umur


Riset ini atas 400.000 orang di Amerika Serikat. Pria peminum kopi 10% lebih panjang umur

KAMIS, 17 MEI 2012, 13:13 WIB
Arfi Bambani Amri


Secangkir kopi racikan Toko Bhineka Djaja, Denpasar (VIVAnews/ Bobby Andalan)

VIVAnews - Sebuah riset atas 400.000 orang, menemukan si peminum kopi secara rutin memiliki usia harapan hidup lebih panjang daripada yang tak pernah atau jarang meminumnya. Dalam riset yang dipublikasikan dalam Jurnal Kedokteran New England di Amerika Serikat ini, kopi diketahui terkait dengan risiko rendah serangan jantung, strok, infeksi, luka dan kecelakaan.

Namun para peneliti memperingatkan, penemuan ini harus diterjemahkan hati-hati karena hanya diukur dalam satu waktu. Juga belum jelas, bahan apa dalam kopi yang terkait dengan umur panjang itu.

"Kita tahu bahwa kopi memiliki efek atas otak, sehingga mungkin memiliki peran," kata pemimpin penelitian, Neal Freedman dari Badan Kesehatan Nasional di Rockville, Maryland. "Atau, dia mungkin punya efek pada kesehatan tulang," seperti dilansirReuters, Rabu 16 Mei 2012.

Riset atas efek jangka panjang atas sejumlah penyakit telah memunculkan sejumlah kesimpulan berlawanan. Beberapa studi menemukan peminum kopi lebih sedikit mendapat diabetes, namun temuan lain menyatakan lebih berisiko kena serangan jantung.

"Untuk yang telah minum kopi, tak ada alasan berhenti. Secara periodik, seseorang menyatakannya buruk, namun saya kira riset ini memperkuat pandangan minum kopi tidak berbahaya," kata Lawrence Krakoff, kardiolog dari Sekolah Kedokterab Mount Sinai di New York, yang tak ikut riset ini.

Peneliti mendapatkan kesimpulan kopi membuat panjang umur ini atas survei terhadap pola makan dan kesehatan orang-orang dewasa berusia antara 50 sampai 71 tahun di tahun 1995 dan 1996. Salah satu pertanyaan, mengenai konsumsi kopi.

Lalu, pada tahun 2008, para responden dicari lagi dengan menggunakan pendaftaran kematian dan statistik penyakit nasional dan negara bagian untuk mengetahui berapa banyak yang telah wafat dan apa penyebabnya.

Awalnya, kopi terkesan terkait dengan potensi tinggi meninggal dunia selama periode 14 tahun itu. Sekitar 13 persen pria dan 10 persen wanita yang dilaporkan tidak minum kopi di awal survei meninggal antara 1995-2008, dibandingkan dengan 19 persen pria dan 15 persen wanita yang minum kopi enam cangkir atau lebih dalam sehari.

Namun, para peminum kopi ini kemudian diketahui juga merokok, penyalahgunaan alkohol dan makan banyak daging merah. Ketika periset memasukkan data ini, muncul gambaran yang berbeda lagi. Dalam analisisnya, pria yang minum kopi dua sampai lebih dari enam cangkir per hari 10 persen lebih panjang umur daripada yang tidak. Bagi wanita, bahkan sampai 16 persen.

"Pikiran saya, hubungan ini sangat menarik namun sampai benar-benar menghubungkannya sebagai mekanisme sebab-akibat, masih kabur," kata Krakoff
.
sumber : http://kosmo.vivanews.com/

Si Hitam Pencegah Alzheimer


kurangan kafein bisa menyebabkan Alzheimer.

SABTU, 9 JUNI 2012, 05:16 WIB
Mona Indriyani, Tasya Paramitha


Hindari penggunaan krim untuk kopi sehat. (Genius Beauty)

Ini mungkin kabar baik bagi para pecinta kopi. Belakangan ini banyak penelitian yang mengungkapkan dampak positif kopi pada kesehatan. Tak hanya menahan kantuk, penelitian sebelumnya juga mengatakan bahwa kopi dapat memperpanjang umur seseorang.

Sebuah penelitian di University of South Florida dan Universoty of Miami, mengemukakan semakin tinggi kafein yang masuk dalam tubuh dapat mencegah terjadinya Alzeimer. Hal ini hanya dapat berlaku pada penderita MCI (Mild Cognitive Imparment) atau biasa dikenal dengan tanda awal Alzheimer (demensia).

"Hasil penelitian ini menyarankan bagi para orang dewasa yang memiliki gangguan memori ringan untuk meminum kopi. Dengan batas minimal tiga cangkir sehari akan menghindari mereka dari Alzheimer, atau paling tidak mereka akan mengalami penundaan yang cukup lama sebelum menderita penyakit ini," ujar Dr. Chuanhai Cao, seorang neuroscientist (ilmuwan syaraf) di USF.

Penelitian yang menggunakan 124 orang usia 65 sampai 88 tahun, menunjukkan bahwa orang yang memiliki kafein rendah di bawah 51% cenderung terkena resiko Alzheimer dalam waktu dua hingga empat tahun ke depan. Penelitian ini menggunakan metode yang dikenal dengan blood caffeine, tanda bahwa seseorang secara teratur konsumsi kafein. Hasil penelitian ini juga dipublikasikan dalam The Journal of Alzheimer's Disease.

Para ahli juga menekankan, kafein dalam kopi tidak berarti menjamin seseorang untuk terhindar Alzheimer tetapi dapat menurunkan resiko terkena penyakit tersebut, seperti yang dikutip dalam Huffington Post. 
Menurut Havard Health Publications, minum kopi berlebih dapat memberikan resiko buruk pada kesehatan. Selain itu, kopi akan baik dikonsumsi jika tidak dicampur dengan gula dan krim.(np)

sumber : http://kosmo.vivanews.com

Orang yang Sering Buka Internet Cenderung Panjang Umur

Roma, Seseorang yang kecanduan internet biasanya jarang bergerak, kurang tidur dan matanya gampang iritasi. Namun menurut penelitian di Italia, dalam kondisi tertentu sering buka internet justru bisa membuat seseorang berumur lebih panjang.

Penelitian yang dilakukan Dr Americo Bonanni dariSacred Heart di Roma, Italia itu mengungkap bahwa orang-orang yang selalu terhubung dengan internet cenderung jarang sakit. Meski kadang-kadang kurang gerak, diet atau pola makannya cenderung lebih sehat.

Pola makan yang dimaksud adalah konsumsi buah-buahan dan ikan segar, yang sering disebut dengan istilah Diet Mediterania. Jenis diet yang banyak direkomendasikan para ahli gizi ini sejak lama diyakini baik untuk menjaga kesehatan jantung dan pembuluh darah.

Selain mengurangi risiko stroke dan serangan jantung, Diet Mediterania juga efektif mengurangi risiko kanker karena buah-buahan banyak mengandung antioksidan. Kalori dalam buah dan ikan segar juga lebih rendah dibanding makanan lain, sehingga lebih aman dari risiko kegemukan.

"Hasil pengamatan terhadap 1.000 orang menunjukkan, orang yang sering terpapar informasi cenderung hidup dengan pola makan yang lebih sehat," kata Dr Bonanni yang mempublikasikan penelitian tersebut di International Journal of Public Health, seperti dikutip dariDailymail, Minggu (15/1/2012).

Dari pernyataan ini bisa disimpulkan, tidak semua jenis aktivitas yang dilakukan di internet bisa memberikan manfaat hidup sehat. Internet hanya menyeharkan jika dipakai untuk mengakses informasi, bukan untuk menghabiskan waktu berjam-jam dengan bermain game online.

Oleh karena itu, Dr Bonanni menambahkan bahwa efek serupa juga diperoleh ketika orang sering membaca koran atau menonton berita di televisi. Alasannya adalah, media massa pada saat ini makin banyak menyajikan informasi kesehatan sehingga sangat efektif untuk penyampaian pesan.

Meski berhubungan dengan diet yang sehat, tidak bisa dipungkiri bahwa penelitian terdahulu banyak mengaitkan internet dengan gaya hidup sedentary atau jarang olahraga. Akibatnya, tidak sedikit para pecandu internet yang bermasalah dengan kegemukan dan berbagai komplikasinya termasuk sakit jantung dan diabetes.


sumber : http://health.detik.com/

messi dan Teves Vs Maradona dan Enzo

1 dari 3 Pengidap Diabetes Depresi Menghadapi Penyakitnya



Jakarta, Gangguan metabolisme tubuh bisa berpengaruh langsung terhadap kondisi kesehatan jiwa. Menurut penelitian terbaru, 35 persen atau sekitar 1 dari 3 pengidap diabetes khususnya tipe 2 juga mengalami gangguan depresi dan kegelisahan.

Penelitian yang dilakukan oleh The Diabetes Miles Study tersebut mengungkap, 35 persen pengidap diabetes melitus tipe 2 mengalami depresi dengan tingkat keparahan sedang hingga berat. Gangguan kejiwaan ini biasanya disertai juga dengan kegelisahan.

Salah seorang peneliti, Lewis Kaplan mengatakan diabetes cukup banyak menyumbang kasus depresi. Di Australia misalnya, dengan perkiraan 200.000 pengidap diabetes melitus tipe 2 maka paling tidak 70.000 di antaranya juga mengalami depresi dan kegelisahan.

"Sebagai pengidap diabetes melitus tipe 1 selama 31 tahun, saya sangat senang bahwa perhatian tengah difokuskan pada hubungan antara depresi dengan diabetes," kata Kaplan yang kebetulan juga seorang pengidap diabetes, seperti dikutip dari NineMSN, Selasa (15/5/2012).

Diabetes melitus tipe 1 seperti yang diidap oleh Kaplan umumnya tidak bisa dicegah karena dipicu oleh gangguan metabolisme yang dibawa sejak lahir. Sementara diabetes melitus tipe 2, sangat mungkin dicegah karena erat hubungannya dengan diet dan gaya hidup sehat.

Baik diabetes melitus tipe 1 maupun tipe 2 sama-sama menghambat metabolisme gula menjadi energi, sebab fungsi hormon insulin tidak bekerja sebagaimana mestinya. Gejala yang sering dirasakan para pengidapnya antara lain pandangan kabur dan cepat lelah.

Selain memicu depresi, diabetes melitus juga memicu komplikasi lain di berbagai sistem organ. Pada mata bisa memicu kebutaan, di organ vital bisa memicu gagal jantung atau ginjal sementara khusus pada lelaki juga bisa menyebabkan disfungsi ereksi.
sumber : http://health.detik.com/

GRATIS PLUS HADIAH

Hosting Gratis