Berbeda dari kemoterapi, obat ini tak berefek samping, seperti rambut rontok dan mual-mual
BERITA TERKAIT
- Pijat untuk Mengatasi Sakit Kepala
- Iridologi, Check-up Kesehatan Lewat Mata
- Jangan Salah Deteksi Gejala Penyakit Jantung
- Meramal Penyakit Lewat Kulit Wajah
- Saatnya Bersih-bersih Kotak Obat di Rumah
VIVAnews - Ada kabar baik dan harapan baru untuk para penderita kanker ovarium. Baru-baru ini, ditemukan obat baru yang dapat membantu memperpanjang usia penderitanya.
Para peneliti menguji temuan obat baru yang dapat membantu memperpanjang usia penderita kanker ovarium.
Obat, yang memiliki kode nama CNTO328 ini sudah diuji di pusat Experimental Cancer Medicine – bagian dari Rumah Sakit Barts dan London School of Medicine and Dentistry. Sejauh ini, hasilnya sangat menggembirakan.
Sekelompok wanita yang terdiri dari 18 pengidap kanker ovarium diberikan obatini sejak 2007. Sel-sel kanker pada delapan penderita di antaranya tidak lagi berkembang, dan justru menyusut. Tujuh dari 8 pengidap tersebut masih bertahan.
Para peneliti juga menemukan, bahwa obat tersebut tidak menimbulkan efek samping layaknya yang disebabkan kemoterapi, seperti rambut rontok, mual-mual dan kelelahan kronis.
Sebelum penemuan ini, belum ada penemuan baru diperkenalkan untuk mengatasi penyakit ini selama lebih dari satu dekade.
Professor Iain McNeish, seorang professor dari gynaecological oncology di rumah sakit Barts, London Inggris, berkata:
"Hasilnya amat menjanjikan. Harapan dari kelompok pasien ini adalah untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker, meningkatkan kualitas hidup, dan memperpanjang usia penderitanya.
"Kami sudah berhasil melakukan hal itu. Jika hal ini bisa dijadikan perawatan, penemuan ini bisa jadi penanganan terbaru dan paling efektif untuk menangani oenderita kanker ovarium."
Para peneliti menguji temuan obat baru yang dapat membantu memperpanjang usia penderita kanker ovarium.
Obat, yang memiliki kode nama CNTO328 ini sudah diuji di pusat Experimental Cancer Medicine – bagian dari Rumah Sakit Barts dan London School of Medicine and Dentistry. Sejauh ini, hasilnya sangat menggembirakan.
Sekelompok wanita yang terdiri dari 18 pengidap kanker ovarium diberikan obatini sejak 2007. Sel-sel kanker pada delapan penderita di antaranya tidak lagi berkembang, dan justru menyusut. Tujuh dari 8 pengidap tersebut masih bertahan.
Para peneliti juga menemukan, bahwa obat tersebut tidak menimbulkan efek samping layaknya yang disebabkan kemoterapi, seperti rambut rontok, mual-mual dan kelelahan kronis.
Sebelum penemuan ini, belum ada penemuan baru diperkenalkan untuk mengatasi penyakit ini selama lebih dari satu dekade.
Professor Iain McNeish, seorang professor dari gynaecological oncology di rumah sakit Barts, London Inggris, berkata:
"Hasilnya amat menjanjikan. Harapan dari kelompok pasien ini adalah untuk memperlambat pertumbuhan sel-sel kanker, meningkatkan kualitas hidup, dan memperpanjang usia penderitanya.
"Kami sudah berhasil melakukan hal itu. Jika hal ini bisa dijadikan perawatan, penemuan ini bisa jadi penanganan terbaru dan paling efektif untuk menangani oenderita kanker ovarium."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar