oleh KUMPULAN ARTIKEL PENELITIAN ILMIAH
SPONSORED BY
Bagi banyak wanita, rambut rontok yang tak terjelaskan dapat memberikan gangguan psikologis pada mutu hidup keseluruhannya. Dari merubah gaya rambut untuk menyembunyikan bagian yang menipis hingga memperbanyak rezim perawatan rambutnya untuk menghambat kerontokan rambut, wanita menggunakan tak terhitung cara menutupi masalah ini – dan hasilnya seringkali mengecewakan. Pilihan yang lebih baik adalah menemui dermatolog, seorang dokter yang terlatih dalam perawatan kulit, rambut dan kuku, yang dapat mendiagnosa dengan tepat dan dalam banyak kasus, berhasil mengalahkan rambut rontok pada wanita.
Berbicara dalam Pertemuan Tahunan Akademi Dermatologi Amerika ke-68 tanggal 1 Maret 2010, dermatolog Mary Gail Mercurio, MD, FAAD, asisten profesor dermatologi dan direktur program dermatologi rumah tangga di Universitas Rochester, N.Y., membahas bentuk-bentuk rambut rontok pada wanita dan pilihan perawatan yang tersedia.
“Di masa lalu, banyak wanita yang mengalami rambut rontok akan menderita sendirian, tidak tahu kemana harus minta tolong dan mencoba cara terbaik menyembunyikan masalahnya,” kata Dr. Mercurio. “Namun sekarang, saya melihat semakin banyak wanita dalam praktek saya mencari perawatan rambut rontok dan secara aktif mencari solusinya. Hal tersebut bagus, karena semakin awal rambut rontok di diagnosa, semakin baik kemungkinan kita mengalahkannya.”
Rambut Rontok berpola Perempuan : Sangat Umum, Sangat Mudah diatasi
Bentuk paling umum kerontokan rambut pada perempuan adalah rambut rontok berpola perempuan, yang biasanya memiliki komponen genetik kuat yang dapat diwarisi dari ibu atau ayah. Ia juga merujuk padaandrogenetik alopecia, tipe rambut rontok yang dapat berawal pada masa remaja akhir – dan semakin awal ia muncul, cenderung semakin parah rambut rontok yang terjadi.
Walaupun rontok rambut berpola mempengaruhi pria dan wanita, hal ini sangat berbeda pada perempuan. Sebagai contoh, rambut rontok berpola perempuan tidak ditandai dengan mundurnya garis rambut atau titik botak di puncak kepala yang umum pada pria. Pada wanita, garis rambut depan biasanya tetap terjaga, namun ada penipisan tampak di daerah mahkota. Selain itu, pada pria dan wanita, rambut terminiatur karena memendeknya siklus pertumbuhan dimana rambut tetap di kepala hanya dalam waktu singkat. Rambut halus ini, yang seperti bulu tangan, tidak mencapai panjang yang biasanya.
“Bagi wanita, tanda pertama rambut rontok yang sering mereka kenali adalah pelebaran atau pemendekan poni,” kata Dr. Mercurio.
Minoxidil 2% adalah perawatan topikal yang disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) untuk rambut rontok berpola perempuan, dan minoxidil 5% hanya disetujui FDA untuk rambut rontok berpola laki-laki. Walau begitu, Dr. Mercurio menunjukkan kalau minoxidil 5% terbukti juga sangat efektif pada wanita, namun menyarankan wanita berkonsultasi dengan dermatolog sebelum mulai perawatan karena ia berefek samping pada tumbuhnya rambut di wajah wanita. Baik larutan 2% maupun 5% tersedia dalam bentuk cairan dan 5% juga tersedia dalam bentuk busa. Walaupun minoxidil tidak menumbuhkan rambut baru, ia memperpanjang fase pertumbuhan rambut – memberi lebih banyak waktu bagi rambut untuk tumbuh pada kepadatannya yang penuh. Dr. Mercurio menekankan kalau wanita harus sabar dengan perawatan ini, karena hasil yang teramati biasanya perlu waktu tiga hingga empat bulan dan produknya harus digunakan dua kali sehari.
Karena tidak ada masalah struktural dengan rambut pada rambut rontok berpola wanita, wanita harus terus merawat rambutnya seperti biasa. “Kadang wanita yang mengalami rambut rontok berpikir kalau mereka harus berhenti keramas atau mewarnai rambutnya, namun hal ini tidak akan berpengaruh pada arah kerontokan rambut atau mempercepat proses,” kata Dr. Mercurio.
Dalam sebagian kasus, Dr. Mercurio menjelaskan kalau ketidaknormalan hormon, seperti kelebihan hormon laki-laki yang disebut androgen, dapat bertanggung jawab atas kerontokan rambut wanita. Salah satu petunjuk kalau hormon terlibat adalah bila pola kerontokan rambutnya mirip dengan pola kerontokan rambut pria. Walaupun kerontokan rambut berpola perempuan yang disebabkan oleh ketidakseimbangan hormon dapat dirawat dengan resep dokter seperti spironolactone atau kontrasepsi oral, penting kalau wanita tersebut menemui dermatolog untuk diagnosis dan perawatan yang tepat.
Dr. Mercurio menambahkan kalau pilihan perawatan lain untuk memperbaiki kerontokan rambut adalahtransplantasi rambut, dimana folikel rambut kecil diambil dari satu daerah kepala lalu ditransplantasi ke daerah yang mengalami kerontokan. Pendekatan bedah untuk memperbaiki kehilangan rambut ini sangat efektif dan memberi hasil permanen yang terlihat alamiah.
“Saya menyarankan wanita yang mempertimbangkan operasi restorasi untuk mencari dermatolog yang sangat berpengalaman dengan transplantasi rambut wanita, karena ia lebih paham mengenai kerontokan rambut perempuan,” kata Dr. Mercurio.
Hiperandrogenisme
Hiperandrogenisme, sebuah kondisi medis yang ditandai dengan produksi hormon laki-laki (androgen) berlebih juga dapat menyebabkan kerontokan rambut pada wanita. Penyebab paling umum hiperandrogenisme wanita adalah hiperandrogenisme ovarian fungsional, juga disebut sindrom ovarium polisistik. Selain kerontokan rambut, tanda lain gangguan endokrin perempuan termasuk kegemukan, jerawat, dan menstruasi tidak beraturan, dan ini adalah salah satu penyebab utama kemandulan.
Kadang wanita yang terpengaruhi oleh kerontokan rambut karena hiperandrogenisme ovarium fungsional juga mengembangkan sindrom metabolisme, yaitu kombinasi kondisi medis yang dapat membawa pada resiko tinggi penyakit diabetes atau kardiovaskuler. Dalam hal ini, Dr. Mercurio menjelaskan kalau dermatolog dapat mendiagnosa masalah sistemik serius dimana kerontokan rambut adalah tanda utama masalah ini.
“Dermatolog tahu kalau kerontokan rambut dapat menjadi petunjuk penting hal lain yang terjadi di dalam tubuh, seperti ketidaknormalan hormon, lupus atau penyakit tiroid,” kata Dr. Mercurio. “Itu mengapa saya sangat menekankan pentingnya diagnosis awal dan akurat pada kerontokan rambut.”
Sementara kerontokan rambut yang berakar dari hiperandrogenisme dapat dirawat dengan minoxidil, Dr. Mercurio mengatakan kalau arah perawatan akan tergantung pada kondisi lain yang terlibat dan bagaimana ia dirawat.
Cicatricial Alopecia
Juga disebut alopecia gores, cicatricial alopecia adalah jenis kerontokan rambut pria dan wanita yang ditandai dengan keberadaan goresan di kepala dimana sumber kehancuran folikel rambut terjadi. Berbeda dengan bentuk kerontokan rambut lainnya, cicatricial alopecia menghasilkan lokasi-lokasi kerontokan rambut tersebar dan biasanya berkaitan dengan pemerahan dan iritasi di kepala. Walau tidak ada penyebab mengapa tipe kerontokan rambut ini juga mempengaruhi sebagian wanita, ia sering terjadi ketika pasien mengalami lupus, gangguan sistem kekebalan tubuh, atau lichen planus, sejenis penyakit pendarahan kulit.
“Sayangnya, bagi tipe kerontokan rambut ini, tidak ada harapan kalau rambut yang terpengaruh dapat tumbuh kembali,” kata Dr. Mercurio. “Tujuan perawatannya hanya mencegah agar kerontokan rambut tidak meluas.”
Dr. Mercurio menambahkan kalau pendarahan dapat dikurangi dengan pengobatan topikal, suntik atau oral, seperti kortikosteroid atau obat anti malaria. Minoxidil tidak dapat digunakan untuk cicatricial alopecia. Perawatan juga tergantung pada keparahan kondisi, dan Dr. Mercurio menambahkan kalau pasien dengan bentuk kerontokan rambut ini perlu diawasi dengan ketat oleh dermatolog dalam perawatannya.
“Kerontokan rambut adalah hal penting bagi sejumlah besar wanita, dan penelitian terus dilakukan untuk memberikan perawatan yang efektif,” kata Dr. Mercurio. “Sebagian terapi berbasis cahaya dan laseryang digunakan untuk perawatan kerontokan rambut terbukti menjanjikan dalam studi awalnya. Kami berharap kalau teknologi ini akan memungkinkan dermatolog memperluas pilihan perawatan untuk segala bentuk kerontokan rambut di masa depan.”
Sumber berita : American Academy of Dermatology.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar