------###################$$$$ Kumpulan Artikel Penelitian Sains, Kesehatan, Kualitatif dan Kuantitatif Terbaru dan Akurat $$$$###################------ by alumni (SDN 24 KAMP. TANGNGA BELOPA LUWU - SMPN 1 BELOPA, LUWU - SMAN 1 BELOPA, LUWU - POLITEKNIK NEGERI UJUNG PANDANG - UNIV NEG MAKASSAR) SULAWESI SELATAN
Senin, 04 Juni 2012
Menu Monoton Tak Bantu Pelangsingan
KOMPAS.com - Upaya membatasi variasi makanan yang selama ini diyakini mampu membantu program diet atau pelangsingan ternyata belum tentu efektif. Penelitian menunjukkan, mereka yang membatasi pilihan jenis makanan tak serta merta dapat mengurangi jumlah total asupan kalori ataupun mengalami penurunan berat badan secara signifikan.
"Membatasi variasi pilihan makanan dapat membantu orang untuk mengurangi asupan kalori untuk jenis kelompok makanan tertentu, tetapi hal itu dapat memicu peningkatan asupan (kalori) untuk jenis makanan yang lain," kata Prof Hollie Raynor, peneliti dari Universitas Tennessee, AS.
Studi yang diterbitkan American Journal of Clinical Nutrition, ini memberi peringatan bagi mereka yang membatasi variasi atau jenis makanan tertentu, seperti karbohidrat. Saran dari peneliti, yang perlu diwaspadai dalam penurunan berat badan adalah total asupan kalorinya, dan bukan cuma jenis makanannya saja.
Sejumlah riset sebelumnya menunjukkan, mereka yang melakukan diet terbatas dengan mengurangi variasi makanan cenderung lebih sukses mengurangi berat badan dan menjaga kestabilannya.
Raynor beserta timnya ingin mengkaji lebih lanjut apakah pembatasan variasi untuk makanan berkalori tinggi, makanan-makanan bernutrisi rendah, seperti es krim, kue-kue dan keripik, dapat membantu penurunan berat badan.
Raynor melibatkan 200 orang dewasa yang kelebihan berat dan gemuk mengubah gaya hidup mereka dengan tujuan untuk menurunkan berat badan. Proses itu juga mengharuskan keterlibatan mereka dalam pertemuan kelompok guna membahas pola hidup sehat, pola makan rendah kalori, dan peningkatan aktivitas fisik.
Setengah dari mereka diminta membatasi jumlah asupan "junk food" dalam daftar diet dan hanya diberi dua pilihan jenis makanan, dengan maksud menu monoton akan menghasilkan penurunan minat pada makanan.
Selama lebih dari 18 bulan penelitian, mereka yang masuk dalam kelompok menu monoton hanya makan dua atau tiga jenis camilan setiap hari dibandingkan kelompok lain yang mengonsumsi empat jenis makanan. Kelompok menu terbatas juga menerima asupan kalori lebih sedikit dari makanan tidak sehat.
Pada bulan ke 6 hingga 12, mereka dari kelompok variasi menu terbatas memiliki asupan makanan tidak sehat 100 kalori lebih rendah setiap hari dibanding kelompok lain. Pada akhir penelitian, mereka menerima asupan makanan tak sehat sekitar 80 kalori lebih sedikit setiap hari.
Kedua kelompok itu menerima asupan kalori total lebih rendah selama penelitian dan mengalami penurunan berat badan. Namun besarnya penurunan berat badan dan kalori total -- sekitar 4,5 kilogram-- untuk masing-masing kelompok adalah sama.
"Masuk akal untuk mencoba dan mengurangi jumlah variasi makanan dalam diet, namun manusia sangat menikmati makanan, maka mereka akan mencari komponen makanan lain untuk dikonsumsi sebagai penggantinya," kata Alexandra Johnstone, peneliti dari Universitas Aberdeen di Skotlandia, yang tidak terlibat dalam penelitian itu.
Dia menambahkan, salah satu cara untuk membuat diet pembatasan variasi makanan bekerja optimal adalah dengan menggabungkannya dengan pembatasan porsi makanan.
Sementara itu menurut Raynor, pesan bagi mereka yang tengah melakukan diet adalah apabila mereka mencoba menurunkan berat badan dengan diet pembatasan variasi makanan, maka mereka harus benar-benar memperhatikan pilihan makanan mereka agar semua tidak sia-sia.
sumber : http://health.kompas.com/
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar