AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
Jakarta, Seseorang yang mengalami insomnia atau usah tidur biasanya gampang stres, tapi jarang dikaitkan dengan risiko penyakit kronis seperti hipertensi. Kali ini para ilmuwan membuktikan bahwa susah tidur bisa memicu tekanan darah tinggi.
Para peneliti dari Henry Ford Center of Sleep Dosirder membuktikan, kasus hipertensi atau tekanan darah tinggi lebih sering terjadi pada penderita insomnia dibandingkan pada orang yang tidurnya normal-normal saja. Kecenderungan ini menunjukkan bahwa keduanya saling berhubungan.
"Penyebab hipertensi pada penderita insomnia adalah seringnya terjaga di tengah malam maupun lamanya waktu yang dibutuhkan sejak terjaga hingga terlelap," kata Christopher Drake yang memimpin penelitian ini seperti dikutip dari Science Daily, Kamis (7/6/2012).
Menurut Drake, makin lama waktu yang dibutuhkan seseorang untuk terlelap maka risiko untuk mengalami tekanan darah tinggi cenderung meningkat. Demikian juga bagi orang yang tidurnya tidak nyenyak, makin sering terbangun di tengah malam maka risiko hipertensi juga lebih tinggi.
Drake menyimpulkan hal itu setelah melakukan pengamatan terhadap 5.314 penderita insomnia di seluruh dunia. Pengamatan tersebut dilakukannya melalui survei di Internet, yang antara lain menggali informasi tentang riwayat hipertensi dan pola tidurnya sehari-hari.
Insomnia sendiri adalah ketidakmampuan seseorang untuk terlelap dan banyak diderita oleh orang Amerika Serikat. Diperkirakan 30-40 persen warga di negara tersebut pernah mengalami gejala insomnia dalam setahun terakhir, bahkan 10-15 persen sudah mengalami insomnia kronis.
Selain meningkatkan risiko hipertensi seperti yang terungkap dalam penelitian Drake, gangguan tidur juga dikenal sebagai faktor risiko berbagai masalah kesehatan. Penelitian-penelitian terdahulu membuktikan bahwa masalah tidur bisa memicu obesitas, diabetes dan juga gangguan fungsi jantung
Tidak ada komentar:
Posting Komentar