AN Uyung Pramudiarja - detikHealth
foto: Thinkstock
Buah delima atau pomegranate (punica granatum) berasal dari Timur Tengah, namun telah menyebar ke berbagai wilayah. Tanaman ini bisa hidup di iklim tropis maupun subtropis dan sering ditanam sebagai tanaman hias yang buahnya bisa dimakan.
Khasiatnya menghambat pertumbuhan sel kanker terungkap dalam sebuah penelitian di University of California, Los Angeles (UCLA) beberapa bulan yang lalu. Namun pada saat itu para peneliti gagal menjelaskan mekanisme biologis termasuk senyawa apa yang menyebabkan buah ini berkhasiat.
Bahkan perusahaan yang menyuplai buah delima untuk penelitian tersebut, yakni Pom Wonderful sempat didenda oleh Komisi Perdagangan Amerika Serikat. Pasalnya perusahaan ini dianggap memberikan klaim palsu terkait manfaat buah delima yang saat itu belum jelas betul.
Namun baru-baru ini peneliti yang sama akhirnya berhasil mengungkap bahwa penghambatan sel kanker dipicu oleh kandungan asam lemak dalam buah delima. Pada kanker prostat, senyawa ini bisa mencegah serangan kanker meluas ke jaringan tulang di sekitarnya.
Keberhasilan mengidentifikasi senyawa bermanfaat dalam buah delima dianggap cukup penting meski sebenarnya khasiat buah ini sudah diketahui sebelumnya. Para peneliti mengatakan modifikasi terhadap senyawa alami tersebut kini bisa dilakukan untuk meningkatkan efektivitasnya.
"Karena gen dan protein yang terlibat dalam persebaran sel kanker prostat tidak jauh berbeda dengan jenis kanker lain, maka asam lemak dalam buah delima bisa sedikit dimodifikasi untuk jenis kanker yang lain," ungkap Dr Manuela Martins-Green dari UCLA seperti dikutip dari Dailymail, Selasa (14/12/2010).
Hasil penelitian tersebut dipersentasikan dalam pertemuan tahunan American Society of Cell Biology(up/ir)
sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar