(Foto: gettyimages)
PERHATIKAN pemakaian garam dalam makanan. Hanya satu sendok teh garam sehari bisa menumpulkan pikiran, meningkatkan risiko penyakit Alzheimer, dan berakibat buruk bagi otak serta jantung Anda.
Manula yang mengonsumsi makanan tinggi garam dan jarang berolahraga cenderung lebih cepat pikun daripada mereka yang lebih berhati-hati dengan asupannya. Yang mengkhawatirkan, lebih dari satu sendok teh garam sehari bisa menumpulkan pikiran dan meningkatkan risiko Alzheimer. Bahaya garam terhadap jantung memang telah diketahui, tetapi studi terakhir ini berhasil menemukan kaitannya dengan kemunduran kesehatan otak pada manula.
Tim peneliti dari Kanada mengamati konsumsi garam dan tingkat aktivitas fisik 1.262 pria dan wanita sehat berusia 67-84 selama tiga tahun. Mereka juga menilai kesehatan mental para peserta di awal penelitian dan mengeceknya setahun sekali.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pola makan tinggi garam dan jarang olahraga dapat merugikan kinerja otak, terutama pada manula. Kabar baiknya, mereka tidak menunjukkan penurunan kerja otak selama periode penelitian, yakni ketika kami menerapkan pola makan rendah garam," kata Dr Alexandra Fiocco dari Universitas Toronto, seperti disitat Dailymail, Jumat (26/8/2011).
Kadar garam tinggi didefinisikan sebagai konsumsi lebih dari 3.090 mg sodium murni sehari (sekira satu sendok teh garam sehari). Nilai ini setara dengan 15 bungkus keripik dan camilan asin lainnya.
Penelitian yang membantu
Para peneliti mengatakan bahwa hasil penemuan tentang hubungan garam dan kinerja otak dapat membantu orang lanjut usia. "Temuan ini penting untuk membantu orang-orang paham bahwa mereka bisa lebih proaktif dalam mempertahankan kesehatan otak seiring bertambahnya usia," ujar Carol Greenwood, seorang profesor di University of Toronto dan salah satu dari penulis penelitian.
"Anak-anak juga perlu tahu bahwa duduk di sofa menonton televisi dalam jangka lama dan makan camilan asin tidak baik untuk mereka," tambahnya seraya menyarankan perbanyak konsumsi buah dan sayuran segar.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mengurangi konsumsi garam 3 g per hari (setara enam irisan roti) dapat mengurangi kesempatan mengembangkan penyakit jantung hingga 25 persen. Anak-anak usia 1-3 tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari 2 g per hari, usia 4-6 tahun disarankan mengonsumsi 3 g per hari, dan 7-10 tahun mengonsumsi 5 g garam.
Para ahli lainnya bahkan menegaskan bahwa satu dari lima kasus stroke dan serangan jantung dapat dicegah jika setiap orang hanya mengasup kurang dari sepertiga sendok teh garam kurang sehari. (ftr)
Manula yang mengonsumsi makanan tinggi garam dan jarang berolahraga cenderung lebih cepat pikun daripada mereka yang lebih berhati-hati dengan asupannya. Yang mengkhawatirkan, lebih dari satu sendok teh garam sehari bisa menumpulkan pikiran dan meningkatkan risiko Alzheimer. Bahaya garam terhadap jantung memang telah diketahui, tetapi studi terakhir ini berhasil menemukan kaitannya dengan kemunduran kesehatan otak pada manula.
Tim peneliti dari Kanada mengamati konsumsi garam dan tingkat aktivitas fisik 1.262 pria dan wanita sehat berusia 67-84 selama tiga tahun. Mereka juga menilai kesehatan mental para peserta di awal penelitian dan mengeceknya setahun sekali.
"Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa pola makan tinggi garam dan jarang olahraga dapat merugikan kinerja otak, terutama pada manula. Kabar baiknya, mereka tidak menunjukkan penurunan kerja otak selama periode penelitian, yakni ketika kami menerapkan pola makan rendah garam," kata Dr Alexandra Fiocco dari Universitas Toronto, seperti disitat Dailymail, Jumat (26/8/2011).
Kadar garam tinggi didefinisikan sebagai konsumsi lebih dari 3.090 mg sodium murni sehari (sekira satu sendok teh garam sehari). Nilai ini setara dengan 15 bungkus keripik dan camilan asin lainnya.
Penelitian yang membantu
Para peneliti mengatakan bahwa hasil penemuan tentang hubungan garam dan kinerja otak dapat membantu orang lanjut usia. "Temuan ini penting untuk membantu orang-orang paham bahwa mereka bisa lebih proaktif dalam mempertahankan kesehatan otak seiring bertambahnya usia," ujar Carol Greenwood, seorang profesor di University of Toronto dan salah satu dari penulis penelitian.
"Anak-anak juga perlu tahu bahwa duduk di sofa menonton televisi dalam jangka lama dan makan camilan asin tidak baik untuk mereka," tambahnya seraya menyarankan perbanyak konsumsi buah dan sayuran segar.
Penelitian menunjukkan bahwa orang-orang yang mengurangi konsumsi garam 3 g per hari (setara enam irisan roti) dapat mengurangi kesempatan mengembangkan penyakit jantung hingga 25 persen. Anak-anak usia 1-3 tidak boleh mengonsumsi garam lebih dari 2 g per hari, usia 4-6 tahun disarankan mengonsumsi 3 g per hari, dan 7-10 tahun mengonsumsi 5 g garam.
Para ahli lainnya bahkan menegaskan bahwa satu dari lima kasus stroke dan serangan jantung dapat dicegah jika setiap orang hanya mengasup kurang dari sepertiga sendok teh garam kurang sehari. (ftr)
sumber : okezone.com
Jum'at, 26 Agustus 2011 11:19 wib
Tidak ada komentar:
Posting Komentar