Putro Agus Harnowo - detikHealth
(Foto: thinkstock)
Dokter telah lama mengkhawatirkan dampak penurunan kemampuan mental ini pada pasien yang menjalani operasi bypass cangkok arteri koroner atau coronary artery bypass grafting (CABG).
Dan ternyata memang benar, hilang ingatan lebih banyak terjadi setelah menjalani operasi tersebut. Pasien yang menjalani CABG kebanyakan memiliki penyakit aterosklerosis (penebalan dinding pembuluh darah) koroner yang parah.
"Penurunan kemampuan mental setelah operasi ini lebih berhubungan dengan tingkat keparahan aterosklerosis daripada karena operasi itu sendiri," kata Dr Mark Newman dari Duke University Medical Centre di Durham, North Carolina, yang tidak terlibat dalam penelitian ini seperti dilansir Health24.com, Rabu (9/11/2011).
Untuk memastikan hal itu, para peneliti ini memantau 37 orang pasien yang menjalani prosedur stent dan menjalani CABG 47. Sebagian besar pasien berusia 60-an dan awal 70-an. Metode stent adalah prosedur dimana adalah sebuah tabung buatan dimasukkan ke dalam pembuluh darah untuk mencegah atau mengatasi penyempitan aliran darah.
Peserta diberi tes kemampuan berpikir dan memori sebelum operasi dan tiga bulan setelahnya. Setelah beberapa bulan, pasien dalam kelompok stent lebih banyak mengalami penurunan skor pada dua tes dari sepuluh tes yang diberikan dibandingkan dengan kelompok kontrol. Namun skor pada pasien bypass menurun pada tujuh tes dari sepuluh tes.
"Yang belum jelas adalah, seberapa banyak perubahan kemampuan mental yang benar-benar mengganggu kehidupan pasien setelah menjalani operasi jantung?" kata peneliti, Dr. Tibo Gerriets dari Universitas Justus Liebig di Giessen.
Dr Newman menduga bahwa untuk beberapa pasien, perubahan kemampuan berpikir dan kemampuan memori mungkin terasa perbedaannya antara hidup mandiri dengan membutuhkan bantuan orang lain. Namun tidak semua ahli spakat dengan hasil penelitian yang dimuat dalam Journal American Heart ini.
Dr Todd Rosengart, kepala bedah kardiotoraks di Stony Brook University Medical Centre di New York, mengatakan bahwa risiko penurunan kemampuan mental setelah operasi bypass tergantung pada prosedur yang dilakukan. Ia mencurigai bahwa pasien dalam penelitian ini tidak ditangani dengan teknik yang baik.
"Prosedur yang baik bukan berarti hanya berhasil menyelesaikan operasi tanpa menyebabkan kematian, namun juga membuat pasien berada dalam kondisi yang yang paling baik," pungkasn
(ir/ir)
sumber : detik.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar