Garam (Foto: Google)
GARAM kerap dianggap musuh bagi para penderita hipertensi. Pasalnya, mengonsumsi garam secara berlebihan akan mengganggu tensi darah mereka. Padahal, hal tersebut sebenarnya tidak sepenuhnya benar. Terbukti, garam pun membantu proses metabolisme tubuh. Benarkah?
Berapa banyak Anda mengonsumsi garam setiap harinya? Apakah Anda termasuk orang yang tidak bisa menyentuh makanan dengan jumlah garam yang berlebihan? Atau apakah Anda termasuk kategori yang secara keras menolak untuk menambahkan garam dalam makanan karena dianggap merusak diet? Sebenarnya, terlalu banyak garam dan tidak mengonsumsi sama sekali keduanya adalah hal yang sama-sama berbahaya.
Menurut konsultan Ahli jantung Interventional Dr Vijay Surase, garam dianggap banyak orang sebagai komponen penting ketika seseorang melakukan diet. Belakangan, seiring dengan kebutuhan tersebut, kesadaran masyarakat tentang mengonsumsi garam yang berlebihan justru meningkat. Apalagi rak-rak di supermarket dipenuhi dengan makanan yang mengandung sedikit garam atau bahkan tidak ada asupan garam sama sekali. Pertanyaannya, apakah sebegitu pentingnya pembatasan garam dilakukan?
“Garam secara umum terdiri dari natrium dan klor. Natrium klorida adalah zat penting untuk memelihara keseimbangan osmotic dan fungsi lainnya. Memang benar garam bisa menjadi berbahaya bagi sebagian orang. Apalagi natrium klorida juga dapat diperoleh dari makanan lain. Namun, penelitian menunjukkan bahwa sekitar 80 persen penduduk justru mendapatkan keuntungan dari konsumsi garam laut alami yang biasanya kurang halus daripada garam meja dimana tidak mengandung senyawa alumunium di dalamnya.
Hal terpenting adalah, Anda baru perlu membatasi garam ketika spesialis kesehatan memang melarang Anda untuk menghentikan asupan garam pada konsumsi makanan Anda. Pasalnya ketika hal tersebut dilanjutkan maka akan menyebabkan gangguan kesehatan seperti mengantuk, depresi, kejang dan bahkan koma. Bahkan, pasien hipertensi pun tidak perlu merasa takut dengan garam karena asupan garam yang normal sangat baik untuk kesehatannya. Tetapi kelebihan garam yang diakibatkan oleh konsumsi dari kentang goreng, acar, dan makanan lainnya itulah yang perlu dihindari,” kata Dr Surase.
Interventional Cardiologist Dr Shantanu Deshpande mengatakan, garam sangat penting untuk menjaga homeostasis dalam tubuh kita. “Persyaratan normal untuk memenuhi kebutuhan harian yakni 500 mg per hari dan tidak dianjurkan melebihi batasan tersebut. Asupan garam berlebihan biasanya akan diekspresikan dalam urin yang Anda keluarkan. Hampir 50 persen ginjal individu tidak dapat menangani hal ini yakni kelebihan natrium. Kelebihan garam dalam aliran darah Anda akan mengakibatkan kenaikan volume darah dan tekanan darah. Ini akan menyebabkan hipertrofi jantung dan otot pembuluh darah sehingga mengakibatkan peningkatan permanen dalam tekanan darah. Efek ini akan terasa jelas pada orangtua dan penderita diabetes. Mengurangi asupan garan dalam diet Anda dan mengurangi tekanan darah bisa menjadi solusinya. Diet rendah garam yang mengandung kurang dari 5 gram garam per hari dianjurkan kepada pasien tekanan darah tinggi. Selain itu, mereka pun perlu menghindari makanan seperti keju, makanan olahan dan junk food.
Sementara itu, Interventional Cardiologist Senior Dr Rajiv Bhagwat mengatakan, pentingnya asupan garam dalam pengaturan tekanan darah sangatlah dibutuhkan. “Pengurangan garam adalah salah satu modifikasi hidup yang paling penting dan efektif untuk mengurangi tekanan darah. Penurunan tekanan darah akan mengurangi mortalitas stroke sebesar 10 persen dan tujuh persen lainnya akan berpengaruh pada penurunan mortalitas akibat penyakit jantung koroner. Selain mengurangi tekanan darah, pengurangan garam juga mengurangi Left Ventricular Sickness (Hyper Trophy), mengurangi hilangnya protein dalam urin, mengurangi osteoporosis dan kehilangan mineral seiring perjalanan usia, melindungi kanker lambung, asma, dan katarak. Meningkatkan asupan kalium yang ditemukan dalam buah-buahan, kacang-kacangan, dan sayuran terbukti menjadi asupan efektif untuk mengurangi tekanan darah tersebut.
Sumber : okezone.com
thanks udah berkunjung....semoga sehat selalu
BalasHapus